14| TANGGAL TIGA

99 49 18
                                    

setelah beberapa hari ga update akhirnya update juga. Btw aku lagi sakit gitu guys, minta doanya biar cepet sembuh yaa hehe.

happy
reading
and
enjoy

***

Flora berjalan menyusuri koridor sekolah. Hari ini ia berangkat sangat pagi karena ia giliran piket kelas. Di kelas Flora, piket kebersihan dilaksanakan dua kali. Sebelum memulai pelajaran dan sebelum pulang. Jadi mau tak mau dia harus melewatkan sarapan pagi dan memilih berangkat sekolah menaiki taxi meninggalkan Arssen dan Farel yang masih tenang menyantap sarapan di rumah.

Flora mempercepat langkahnya. Pasalnya belum banyak siswa siswi yang datang dan itu menyebabkan Flora sedikit ketakutan. Sepanjang jalan ia hanya melihat kelas-kelas kosong.

Flora semakin mempercepat langkahnya ketika pintu kelas sudah terlihat di depan mata. Rambut yang sudah ia rapikan mengayun kesana-kemari menambah pesona gadis itu.

Ketika Flora hendak membuka pintu kelas, ada seseorang yang masuk mendahuluinya.

Flora membelalakkan matanya melihat sosok yang ada di hadapannya. Gadis itu awalnya terkejut dan mengira bahwa orang itu adalah hantu sekolah yang sering di bicarakan para anak indigo di kelas, namun ternyata orang itu bukanlah hantu. Melainkan lebih seram dari hantu.

"Tumben Lo berangkat sepagi ini?" tanya Flora.

Rafa berlalu dan duduk di bangkunya tanpa menjawab ucapan Flora. Gadis itu mendengus dan memilih segera membersihkan kelas. Takut teman-temannya mulai berdatangan.

"Gue kan tinggal turun dari rooftop. Beres."

Flora menganggukkan kepalanya mengiyakan. Gadis itu juga tidak melihat Rafa membawa tas. Mungkin karena saat kabur ke rooftop, cowok itu tidak membawanya.

Rafa masih diam di bangkunya sambil memainkan ponsel. Padahal sebenarnya cowok itu tidak sedang melihat ponselnya, melainkan memperhatikan kegiatan Flora yang tengah menyapu kelas.

"Gue kira Lo gak bisa nyapu," celetuk Rafa membuat Flora yang sedari tadi fokus membersihkan kelas menoleh.

"Masih pagi gak usah ngajak ribut!" tungkas Flora kesal. Gadis itu sedang tidak mood bertengkar dengan Rafa.

Rafa terkekeh dan menghampiri Flora yang kembali melanjutkan kegiatannya.

Cowok itu mengambil alih sapu yang ada di tangan Flora membuat cewek itu refleks menatap ke arahnya dengan tatapan mendelik.

Apa maksudnya?
Demi apapun untuk hari ini saja tolong. Jangan ada yang mengganggunya dan membuat dirinya terpancing emosi. Flora tidak ingin berdebat dengan siapapun hari ini. Cewek itu akhirnya merebut paksa sapu di tangan Rafa.

"Gak usah ganggu bisa gak?!" Flora benar-benar tidak ingin bercanda hari ini.

Rafa mengangkat sebelah alisnya.

"Gue cuman mau bantu,"ucapnya benar-benar tulus.

"Bantu bantu! pasti ada maunya kan? ngaku Lo?"

Flora menyolot di tempatnya tidak menghiraukan ekspresi Rafa yang mulai terpancing emosi.

Rafa mengerutkan keningnya. Kenapa bisa bisanya Flora menyangka ia akan meminta imbalan? padahal sebenarnya ia memang berniat membantu Flora.

FLORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang