35) NASEHAT ARSSEN

56 11 3
                                    

selamat membaca cerita Flora

budayakan vote sebelum membaca dan komen setelah membaca.

***

Flora meregangkan otot-otot tubuhnya. Gadis berpiyama Spiderman itu baru saja terbangun dari mimpinya. Semalam Flora tertidur sangat larut karena terus saja bertukar pesan dengan Rafa dan berkahir ia yang harus tidur pukul satu dini hari.

Sebenarnya di satu sisi Flora bingung dengan ucapan Bryan kemarin saat mengantarkan dirinya pulang. Ia juga tidak ingin mengecewakan Bryan karena tidak menuruti permintaannya. Bryan benar-benar sudah banyak membantu Flora.

Namun apakah sikap Bryan yang seperti itu patut di benarkan? Flora mau saja jika harus menjauhi Rafa. Yang terpenting ada alasan yang jelas dan dapat diterima oleh gadis itu. Tidak seperti ini.

Bryan sepertinya sedang uring-uringan. Entah apa yang sedang cowok itu fikirkan. Jika biasanya setiap malam cowok itu selalu saja ada topik untuk berbalas pesan dengan Flora namun kini cowok itu nampak tidak mengirimkan satu pesan pun.

Flora tidak mau memaksa. Gadis itu sudah mengirim pesan dengan menanyakan apakah cowok itu baik baik saja? Namun belum ada balasan dari sang empunya. Tidak apa apa, mungkin Bryan memang butuh waktu sendiri. Dan seperti yang kalian tahu, bahwa Flora benar-benar mengenal cowok itu.

Ini memang bukan pertama kalinya cowok itu seperti ini. Saat mereka masih di bangku SMP pun Bryan pernah uring-uringan hanya karena ada seorang cowok yang terang-terangan menembak Flora.

Dan Bryan berkata bahwa ia tidak suka jika Flora memiliki pacar. Ia tidak ingin waktu Flora bersama ketiga sahabatnya itu semakin menipis dan hubungan mereka semakin merenggang.

Berbeda dengan Andre dan Alex yang malah selalu menjodoh-jodohkan Flora dengan cowok yang menembaknya tempo lalu.

Awalnya Flora berfikir bahwa Bryan bersikap seperti itu karena takut Flora tidak memiliki waktu untuk para sahabatnya. Namun makin dewasa ia semakin mengerti. Lebih tepatnya sebulan kebelakang ia mengerti mengapa Bryan bersikap seperti itu.

Dan sepertinya, Bryan memang memiliki perasaan kepada dirinya. Apakah itu benar? Flora juga tidak tahu. Tapi memang sikap Bryan akhir-akhir ini patut di curigai.

Flora melirik sekilas jam beker bergambar Hulk di nakas samping tempat tidur. Jarum pendek pada jam itu menunjuk celah diantara angka enam dan tujuh dan jarum panjangnya menunjuk angka enam.

06.30

Hari masih pagi sekali. Flora berniat untuk melanjutkan tidurnya namun gadis itu mengurungkan niatnya ketika menyadari kerongkongannya sangat kering. Ia lupa tidak minum setelah makan malam kemarin. Bagaimana dia bisa melupakannya? Pantas saja kerongkongannya sangat kering dan terasa sedikit sakit sekarang.

Flora menepis selimut yang menutupi sebagian tubuhnya dan bergegas turun ke bawah untuk mengambil segelas air.

Langkah demi langkah lunglai sudah ditempuh gadis itu. Sesekali ia melihat ke ruang tv yang menampakan dua orang lelaki sedang bermain PS. Itu hal yang lumrah jika dilakukan saat hari libur seperti sekarang. Paling Arssen dan Adnan.
Karena jika Nathan akhir-akhir ini sibuk mengapeli pacarnya. Entahlah sepertinya cowok itu sedang mode bucin sekarang. Berbeda dengan Farel yang setiap hari Minggu selalu pergi ke GOR untuk bermain futsal. Terkadang cowok itu juga bergabung dengan Arssen dan Adnan untuk bermain PS jika dirinya sedang suntuk belajar.

FLORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang