33| SEPEDA

39 12 6
                                    

hai guys
welcome back to flora storyyy

budayakan vote sebelum membaca
dan komen setelah membaca

partisipasi kalian adalah motivasi terbesar buat aku

happy reading

enjoy

***

Hari sudah semakin siang namun matahari tidak begitu terik hari ini. Suasana kota Jakarta siang ini berawan membuat Flora dan Rafa asyik saja berjalan menyusuri trotoar.

Entahlah sudah berapa puluh menit mereka habiskan dengan berjalan kaki tak tahu arah. Dan selama perjalanan itu pula, tidak ada obrolan diantara keduanya. Mereka sibuk dengan kegiatan masing-masing. Flora yang sibuk menendang-nendang kerikil kecil yang menghalangi jalannya. Sedangkan Rafa yang sibuk memotret beberapa spot indah yang di jumpainya. Dan itu membuat Flora mengetahui jika lelaki di sampingnya adalah seorang fotografer yang handal.

Flora menghentikan langkahnya. Gadis itu merasa lelah karena berjalan tak tahu arah. Entahlah sebenarnya apa yang ada di pikiran keduanya.

"Rafa, berhenti dulu,"ucap Flora sedikit ngos-ngosan. Gadis itu duduk di salah satu bangku halte yang baru saja mereka lewati.

Rafa yang masih sibuk memotret spot hanya mengangguk dan melanjutkan kegiatannya. Setelah itu Rafa berjalan menuju Flora dan melakukan hal yang sama dengan gadis itu. Beristirahat di halte.

"Lo emang suka foto-fotoin sekitar gitu?"

Rafa hanya merdengham sebagai jawaban tidak menoleh sama sekali. Cowo itu sibuk memilih foto terbaiknya untuk di post di social media.

"Sejak kapan?"tanya Flora.

Sebenernya ia tidak terlalu ingin tahu kepribadian cowok itu. Ia hanya asal saja mencari topik daripada harus saling diam seperti beberapa waktu lalu.

"Sejak umur delapan tahun, mungkin."

Flora mengangguk-anggukan kepalanya mengerti. Gadis itu menatap jalanan yang tidak terlalu ramai dan menyeka keringatnya yang mulai bercucuran.

"Lo mau gue fotoin?"tawar Rafa.

Flora mengangguk tanpa berfikir dua kali. Dan gadis itu hendak berpose sedangkan Rafa mengambil angle bagus dari cewek itu.

"Bagus gak?"tanya Flora berusaha melihat hasil jepretan Rafa.

Rafa menggelengkan kepalanya. "Kayaknya Lo emang ga pantes jadi model foto gue."

Flora mendelik dan menyonyor kepala Rafa. Seenak jidat kalau bilang. Dasar!

Flora kembali memperhatikan sekitar dan pandangannya tertuju kepada sebuah bangunan yang di depannya berjejer sepeda. Seketika Flora bisa mencerna jika disana adalah tempat sewa sepeda. Sebagaimana plang besar yang tertempel di atas bangunannya.

Flora menggoyang-goyangkan tangan Rafa membuat cowok itu menghentikan kegiatannya melihat foto di ponsel.

"Cari minum yuk, pake sepeda."

FLORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang