0

2.4K 145 9
                                    

Jiwa dan Raga kembar tidak identik, mereka terlahir dalam keluarga yang bukan lagi disebut kurang mampu, tapi teramat miskin.

Sang ayah pecandu narkoba, dan ibu hanya buruh cuci biasa. Tinggal di pelosok kota yang kumuh, depan rumah mereka adalah dapur rumah orang lain, tumpang tindih. Maka, membesarkan dua bayi dalam keadaan seperti itu adalah hal mustahil 'bagi mereka' yang mencari uang hanya cukup untuk sesuap nasi. 

Tidak memiliki jalan lain, selain merelakan salah satu bayi mungilnya dibawa orang lain. Itupun Bara, dan Nura--kedua orang tua bayi kembar itu berharap lebih, meminta orang itu untuk membawa keduanya, tapi orang itu menolak. Mereka bilang, "satu, atau tidak sama sekali."

Jiwa adalah yang mendapatkan nasib malang, dibesarkan penuh tuntutan, di jaga untuk memberikan timbal balik pada orang tuanya, di beri makan untuk investasi masa depan Bara dan Nura.

Sedangkan Raga, dibesarkan penuh kasih sayang. Lembut sentuhan Kira menjadikannya anak yang manja dan seenaknya, dan segala hal hampir mampu digapai Zafran hanya untuk diberikan pada anak angkatnya itu.

Kira dan Zafran-- pasangan muda-mudi yang sudah menikah hampir 7 tahun kala itu, pasangan yang tidak juga dikaruniai seorang anak. Panjang ceritanya hingga mereka sampai melangkahkan kaki ke gubuk kecil Bara dan Nura, kemudian membawa pulang satu bingkisan kecil dalam gendongan.

BruisesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang