[2]. Lukman Anshari🌜

2.2K 76 2
                                    

AWAS TYPO BERTEBARAN

☘︎ HAPPY READING ☘︎

"Buk apa mas Bara ndak pulang kalau Lilis menikah nanti ?" tanya Lilis kepada Nila

Nila menatap Lilis, "masmu pulang to jelase, adiknya nikah masa ndak pulang, saru di lihat saudara dan tetangga lainnya" jawabnya

*Saru : tidak pantas

"Masmu bandel banget, awas ae nak pulang tak jiwite" guman Nila

"Lagian disuruh pulang kok alesan ae, apa ndak kangen sama ibu seng cuantik iki" dumelnya kesal

"Ibu iki wes tuwa kok narsis" sahut Karmin yang mendengarkan penuturan istrinya

"Enak saja bapak iki, ibu iki masih muda tau. Ya to nduk ibumu iki masih cantik masih muda" tanyanya meminta pendapat Lilis

"Lilis takut dosa bu kalau jujur" balas Lilis pelan

Sedangkan Karmin yang mendengarkan penuturan anaknya menahan tawanya.

"Anak sama bapak kok yo sama" kesal Nila

"Yaudah bu Lilis ke warung dulu, soalnya mba Mika tadi pesen beras sama gula mau diambil nanti" pamit Lilis

"Yaudah hati-hati ya" sahut Nila

"Bareng bapak saja nduk, bapak juga mau ke warung ada yang mau diambil" kata Karmin

Lilis mengangguk, "nggeh pak" sahut Lilis

Setelah berpamitan dengan Nila, Lilis segera menaiki motornya dengan membonceng Karmin, bapaknya.

Tidak butuh waktu lama akhirnya sampailah mereka di depan warung bertuliskan, "Warung Serbaguna" warung yang sudah berdiri sejak Lilis masih kecil itu adalah mata pencaharian kedua orangtuanya untuk menyekolahkan dirinya sampai ia lulus sekolah menengah atas (sma).

"Lis buka dulu warungnya ya, bapak tinggal ke rumah pak RT sebentar mau bayar uang kebersihan" kata Karmin

Lilis mengangguk, "nggeh pak, mba Mika juga katane bentar lagi mau ambil pesenannya" sahut Lilis

"Yawes tak tinggal dulu yo nduk" balas Karmin kemudian berlalu meninggalkan Lilis

Lilis mendesah pelan, "fyuh, panas banget ya tumben" gumannya mulai membuka warungnya

Titt

"Mba Lilis"

Lilis mengahapiri suara tersebut lalu tersenyum tipis, "mba Mika mau ambil beras sama gulanya ya" tanya Lilis

"Iya nih Lis, mba mau ambil pesanannya. Tapi nanti yang ngambil suami mba ya Lis" jawb Mba Mika

"Iya mba bentar Lilis hitung dulu, berasnya 50 kilo, sama gula 30 puluh kilo ya mba berarti"

"Berasnya 50 kilo 500 ribu sama gulanya 30 kilo 390 ribu mba, totalnya 890 ribu semuanya"

"Berasnya 10 ribuan ya perkilo ?" tanya mba Mika

"Iya mba, kalau berasnya 13 ribu perkilo" jawab Lilis

Mika mengangguk lalu mengeluarkan uang dengan jumlah yang pas, "ini uangnya ya Lis, mba tinggal dulu" kata mba Mika

"Iya mba mangga, nanti Lilis siapin barangnya di depan biar nanti gampang, langsung bisa di ambil" sahut Lilis

"Iya Lis makasih ya. saya balik dulu permisi" balas mba Mika bergegas pergi

"Iya mba" sahut Lilis

Lilis mulai menata barang yang di pesan mba Mika, "Lis mau mas bantuin" tanya seseorang dengan suara beratnya

Lilis menoleh, "mas Lukman ?" tanya Lilis

"Iya Lis, mau saya bantuin aja kelihatannya berat" jawab Lukman mengangkat gula dan beras ke depan

Lilis menunduk, "kapan pulangnya mas ?" tanya Lilis

"Kemarin Lis, mas mau bicara sama bapak kamu" jawab Lukman

"Bapak ndak ada mas maaf" sahut Lilis

"Kalau mas mau bicara tentang yang dulu-dulu lupain aja"

"Lilis sudah di lamar sama orang lain, lagi pula Lilis sudah menganggap masalah kita yang dulu selesai"

Lukman tertegun, "apa sudah ndak ada ruang buat mas Lis ?" tanya Lukman menatap Lilis lekat

"Maaf mas sudah ndak ada, lebih baik mas pulang saja" jawab Lilis masuk ke warung

"Mas sayang sama kamu Lis, apa iya ndak ada harapan lagi" guman Lukman

"Mas pamit" pamit Lukman mengendarai motornya lalu meninggalkan warung Lilis

Lilis menatap kepergian Lukman lirih, "maaf mas, Lilis udah ndak ada rasa sama mas Lukman" gumannya

"Lilis mau bahagia sama mas Parman"

Jumat 4 Agustus 2023

75 komen + 50 vote part selanjutnya...

Komen next disini...

𝐈𝐬𝐭𝐫𝐢 𝐂𝐚𝐧𝐭𝐢𝐤 𝐒𝐮𝐩𝐚𝐫𝐦𝐚𝐧 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang