Kamu Istimewa

3.1K 746 106
                                        

Happy reading

Dua minggu ini Ghea berusaha mengikuti panduan defisit kalori. Ia belajar membuat makanan sendiri sekaligus memasak untuk suaminya. Yang ia syukuri, Samudera sangat mendukungnya dan bahkan ia juga suka memakan makanan sehat.

Hari ini Ghea menimbang berat badannya. Perasaannya sempat deg-degan tak menentu. Berharap usahanya selama dua minggu ini berhasil. Selain mengatur kalori makanannya, ia juga rutin workout ringan mengikuti video-video di youtube atau di berbagai aplikasi yang menawarkan tutorial workout.

Satu garis senyum melengkung. Matanya berbinar tatkala ia melirik angka di timbangan. Berat badannya turun satu kilogram.

"Aku turun dua kilo," pekik Ghea riang. Samudera yang tengah meminum jusnya ikut tersenyum senang.

"Alhamdulillah, keren banget kamu. Dua minggu turun 2 kilo, sebulan bisa turun 4 kilo. Atau kalau dibikin rutin turun 2 kilo saja per bulan, setahun kamu udah turun 24 kilo. Lumayan banget dan nggak berasa diet, 'kan?"

Ghea membalas senyum itu. Namun,  ekspresi wajahnya terlihat sedikit manja dengan bibir yang mengerucut.

"Iya, cuma di awal-awal berasa berat banget. Aku 'kan suka ngemil. Nggak enak banget tahan diri buat nggak ngemil keripik, coklat, atau wafer. Pas liat timbangan turun, aku jadi semangat lagi."

"Kamu masih bisa ngemil, cuma cemilannya diganti dengan yang lebih sehat dan tetap diperhatikan jumlah kalorinya," lanjut Samudera.

Dua minggu ini, Ghea dan Samudera masih tidur terpisah. Ghea hanya tidur di kamar Samudera jika hujan deras dan petir. Setelah cuaca kembali cerah, wanita itu masih gengsi untuk sekadar minta tidur bersama. Meskipun sebenarnya, Ghea sudah mulai terbiasa dengan pelukan Samudera ketika terlelap. Begitu juga dengan Samudera, sejatinya dia pun menginginkan untuk selalu tidur seranjang dengan istrinya, ada atau tidak ada petir. Namun, ia juga sungkan dan takut Ghea marah jika ia kembali meminta istrinya untuk tidur di kamarnya. Berdoa agar Tuhan menurunkan hujan dan petir setiap malam pun rasanya bukan satu-satunya hal yang bisa ia andalkan. Semua juga butuh usaha. Samudera berpikir mungkin dirinya harus lebih agresif dan lebih berani lagi untuk merayu, melempar gombalan tipis-tipis kalau perlu.

Pagi ini Ghea menyiapkan sarapan untuknya juga untuk Sang Suami. Ia mempelajari ritme sarapan suami yang sering kali memilih menu-menu simpel. Lupakan soal nasi uduk, nasi kuning, atau nasi goreng. Samudera Biru Sang Dosen idola lebih senang makan roti gandum, scrambled egg, atau oatmeal untuk sarapan. Setiap ke kampus dia juga tak segan membawa bekal yang disiapkan istrinya. Bekalnya pun tak susah, cukup buah-buahan atau nasi dan sayur kukus plus menu protein hewani yang cukup diolah dengan dipanggang, rebus, atau tumis tanpa minyak. Ghea belajar memperbaiki pola makannya dari Samudera.

 Ghea belajar memperbaiki pola makannya dari Samudera

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
CINTA 500 KALORITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang