Pagi sekali Ghea bersemangat menimbang tubuhnya. Awal diet berat badannya 78 kg. Hari ini sudah genap dua bulan menjalani diet. Satu bulan kemarin, Ghea turun 4 kg, berat badannya menjadi 74 kg. Di bulan kedua diet, berat badan Ghea berada pada angka 71 kg. Di bulan kedua, berat badannya turun 3 kg. Ghea tersenyum senang meski ada sesuatu yang mengganjal. Ia berpikir, kenapa berat badannya turun tidak sebanyak bulan kemarin?
Ghea sudah mulai terbiasa menjalankan defisit kalori. Ia juga rutin berolahraga ringan minimal seminggu tiga kali. Ghea merasa badannya jauh lebih fit dan segar. Awalnya memang berat. Namun, ia bertekad kuat untuk konsisten diet demi body goal yang ia impikan. Dukungan Samudera juga luar biasa besar. Ia banyak belajar dari Sang Suami yang telah lebih dulu menerapkan pola makan sehat dan rajin olahraga.
Ghea menyiapkan menu sarapan untuknya dan Samudera. Hari Minggu ini mereka memilih menghabiskan waktu di rumah.
"Makan dulu, Mas." Ghea melirik Sang Suami yang tengah memberi pakan ikan di kolam samping rumah.
Samudera mengehentikan aktivitasnya. Ia segera menghampiri Ghea dan tersenyum lembut.
"Wah, makan enak, nih. Kamu semakin terampil memasak."
Bukan sekali ini Samudera memuji, tapi setiap kali dipuji Samudera, Ghea selalu merasa tersanjung. Ia merasa dihargai.
"Harus dong. Aku belajar dari Mas Sam."
Samudera mencicipi ayam bakar buatan Ghea. Ibu jarinya terangkat sembari menatap Ghea dengan senyum yang selalu memikat. "Mantap, bumbunya meresap, enak banget." Samudera beralih menatap semangkok sop yang juga tampak menggoda.
Sekilas terkesan sederhana, tetapi Ghea menyukainya. Salah satu hal yang paling membahagiakan adalah ketika Sang Suami menyukai masakannya.
"Mas, hari ini aku nimbang. Dua bulan ini aku turun tiga kilo. Padahal bulan sebelumnya turun empat kilo. Kenapa jadi lebih sedikit turunnya, ya?"
"Turun tiga kilo itu sudah bagus, Ghea. Namanya perjalanan diet itu nggak selalu stabil berat badan turun, kadang naik juga. Patokannya juga bukan cuma angka timbangan. Kamu mesti merhatiin ukuran lingkar badan kamu juga, entah lingkar pinggang, lingkar paha, lingkar lengan. Kadang berat stuck, tapi lingkar badan mengecil."
"Iya, sih, cuma aku pingin aja turunnya kayak bulan kemarin atau bahkan lebih banyak. Disyukuri saja ya, Mas. Yang penting turun. Masih untung nggak naik. Aku baca-baca curhatan di akun diet, ada yang malah berat badannya stuck selama berapa minggu atau bulan. Padahal mereka tetap defisit kalori, tetap workout. Kenapa bisa gini ya, Mas?"
Samudera tersenyum lalu menyuapkan sesendok sop ke mulutnya.
"Kalau kita udah lama defisit kalori, kadang emang mengalami fase plateau, di mana bb stuck, nggak turun-turun lagi. Ini normal, Ghea. Bisa disebabkan karena tubuh udah beradaptasi dengan defisit kalori yang kita jalani. Bisa juga karena tidak ada peningkatan aktivitas fisik, jadi kalau bb stuck coba aja ditingkatkan aktivitas fisiknya, olahraga rutin lagi. Atau mungkin defisit kalorinya udah mulai longgar. Udah mulai lagi ngemil nggak sehat, yang goreng-goreng, tepung-tepungan. Bisa juga dengan mengurangi karbohidrat, diatur lagi jadwal makannya, lebih disiplin lagi."
Ghea manggut-manggut. Berat badan yang stuck nyatanya bisa membuat orang yang menjalani diet itu stres dan mungkin malah menyerah untuk melanjutkan dietnya.
"Biar nggak stres gimana, Mas? Aku baca curhatan di akun diet, ada yang sampai stres. Jadi dia sudah menargetkan berat badan ideal yang ingin dia capai. Udah turun banyak di awal-awal, eh terus bb stuck sampai dua bulan."
"Biar nggak stress ya jangan terlalu terpaku sama angka timbangan. Tetep jaga pola makan, olahraga, istirahat teratur, sambil evaluasi diet yang sedang dijalani. Perbaiki kalau ada yang nggak sesuai."

KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA 500 KALORI
RomanceTentang Ghea Amanda yang diputuskan cintanya oleh Devan Atmajaya karena badannya yang semakin gemuk. Ia bersumpah untuk diet demi menurunkan berat badan agar Devan kembali padanya. Namun, di tengah perjuangannya, ia harus menerima kenyataan pahit. D...