Part 1

40 3 2
                                    

Bacalah dengan mata terbuka!! Selamat membaca!!

●●●●●●●

Seorang lelaki dengan seragam sekolah putih abu nya memasuki gedung sekolah. Dengan mendorong sebuah motor miliknya. Masa milik orang lain.

"Kenapa harus mogok lagi nih motor", keluh nya.

Dia adalah orang sejenis manusia yang memiliki nama Azriel.

Sekolah SMA Semesta adalah tempat penyiksaan bagi nya. Bagaimana tidak , sekolah dihuni oleh orang-orang menengah ke atas , sedangkan dia sendiri jangan kan menengah ke atas , menengah di tengah-tengah saja tidak.

Azriel memang bukan anak dari keturunan keluarga berada. Dia bisa bersekolah disini dikarenakan kepala sekolahnya adalah sahabat dekat bapak nya dulu. Jika harus saya cerita sejarah bapak nya  mungkin akan rumit.

~~~

Masih diparkiran sekolah. Azriel masih sibuk dengan motor nya. Sesekali Azriel memberi nasihat pada motornya tersebut. "Dragon , hidup gua udah susah , lu jangan nambahin kesusahan gua. Janji sama gua , ini yang terakhir kali lu mogok" , ucap Azriel pada Dragon. Dragon adalah nama motor miliknya.

Tiba-tiba pandangan Azriel teralihkan dengan kedatangan mobil BMW yang sangat ia kenali. Azriel masih menatap mobil itu. Sampai mobil itu mengeluarkan sesosok wanita , karena kalo sesosok hantu jadi horor genre nya.

Wanita yang keluar itu cantik , tinggi , langsing , putih , besar atas bawah , maksudnya besar- entahlah saya bingung.

Azriel masih menatap wanita tersebut. Kenapa dia menatap wanita itu ? Karena dia punya mata dan wanita itu adalah Adel. Wanita yang menjadi buronan hati seorang Azriel.

"Hai , tumben baru dateng?" , tanya Siska. Seorang wanita bukan waria dan dia sahabatnya Adel.

"Agak macet tadi di jalan" , balas Adel.

Siska yang menyadari bahwa Adel sedang ditatap oleh seekor manusia bernama Azriel. "Noh, lu diliatin sama si SNI" , ucap siska.
Adel pun langsung menggerakan leher nya yang membuat kepala nya pun ikut menengok sehingga terjadi sebuah peristiwa saling pandang selama satu detik saja , tak lebih. Dan ditutup dengan senyuman manis  Adel yang diberikan kepada Azriel.

~~~

"SNI" , teriak seseorang. Kebetulan seseorang itu adalah sahabat dari Azriel yang bernama Gery.

"Nama gua Azriel " , timpal Azriel malas.

"Hehe iya maaf, lagian anak-anak manggil lu SNI. Standar Negara Indonesia." , ucap nya.

"Kenapa harus SNI , nggak jelas banget".

"Yaa..karena tampang lo. Bahkan semua yang ada pada diri lu , standar semua". Jawab Gery dengan kejujuran yang sangat jujur.

"Eiss , lu nggak usah khawatir , gua masih mau kok sahabatan sama lu ,heheh." Tambahnya.

Mereka pun kembali melanjutkan aktivitas berjalannya menuju ke sebuah kelas.

~~~

Setelah bel istirahat berbunyi , semua siswa-siswi SMA Semesta melanjutkan aktivitas nya yaitu berwisata ke kantin.

Di antara banyaknya meja dan kursi di kantin. Sudah ada dua sosok insan yang sedang duduk dan didepannya terdapat meja.

"Menurut lu , gimana kalo gua nyatain perasaan sama Adel? Udah hampir 3 tahun gua pendem ini rasa", curhat Azriel.

"Gini aja , gua mau kasih tau dua hal sama lu", ucap Gery.

"Apa??" , timpal Azriel.

"Pertama , gua ikut prihatin sama apa yang lu rasa saat ini. Kedua , mending lu ngaca dulu ya. Biar tau batasan lu sampai mana" , jelas Gery.

Ada bener nya apa yang di bicarakan Gery. Azriel dengan Adel ibarat langit dan bumi. Azriel diliputi dengan segala keterbatasan sedangkan Adel diselimuti dengan segala kelebihan. Azriel manusia berparas standar, Adel berparas bidadari. Azriel berkelit malam dan Adel berkulit pagi.

"Lu mau laku walaupun jelek" , tanya Gery.

"Mau", jawab Azriel.

"Kudu berduit dulu, hahahaha", sambung Gery.

Seketika satu bogeman melayang ke wajah Gery yang sedang tertawa. Siapa lagi kalo bukan Azriel yang melakukannya. Dia sudah emosi dengan sikapnya Gery.

"Aww, sakit bego" , rintih Gery.

Azriel menatap Gery dengan sengit. "Maaf ya , jangan sok-sok an galak kaya cowo cool dinovel-novel. Nggak pantes", ucap Gery. Ternyata pukulan Azriel tidak membuat jera Gery. Dan akhirnya, mereka menghabiskan waktu istirahat dengan....cara nya masing-masing. Saya sebagai penulis pun tidak tau caranya kaya gimana. "Ndak tau kok tanya saya".

About Me !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang