Part 5

10 0 2
                                    

"Kau tak perlu tau alasan ku mencintaimu , cukup kau yakin bahwa perasaan ini sangat dalam untuk diungkapkan"
-penulis-

●●●●●●●●●●

Hari ini tidak sedang minggu. Sekolah-sekolah masih dibuka untuk diisi oleh para pelajar, salah satu nya adalah  sekolah SMA Semesta. Diantara puluhan kelas yang berada di SMA Semesta , hanya kelas 12 A dan B saja yang sedang melakukan kbm pelajaran pjok.

Pembaca yang arif dan budiman harus tau , bahwa di kls 12 A ada Adel sebagai murid  dan di kelas 12 B ada Azriel. Mungkin sudah bisa ditebak , apa yang akan terjadi?, Apakah Azriel akan bucin bersama Adel seperti di novel-novel lain. Namun kenyataan tidak , mereka memilih untuk saling diam dan sibuk dengan urusannya masing-masing.

Pada pertemuan kali ini mereka tidak belajar. Pak Ujang selaku guru yang bertanggung jawab untuk mengajar pjok , hanya menginstruksikan,"hari ini tidak belajar materi dulu. Jadi silahkan kalian bebas berkegiatan apa saja asalkan teta disekitar sini" , ucap Pak Ujang.

Karena itu lah , Adel memilih duduk bersama tiga temannya. Karena kalo lari-lari capek.

"Gila ganteng  banget, nggak bosen gua liat nya walaupun udah 3 tahun" , ucap Caca salah satu temen dari Adel yang berada diperkumpulan mereka.

"Siapa sih ?" , tanya Siska kepo.

"Ya siapa lagi kalo bukan mas ex nya Adel", jawab Caca.

"Udah deh , jangan sebut-sebut dia lagi di depan gua" , tangkas Adel.

"Hehe iya maaf ya Adel. Kalo gitu buat gua aja ya?" , ucap Caca.

"Eh enak aja , Albar itu my crush. Jangan asal comot-comot aja" , ucap Bela salah satu dari mereka.

Dan terjadilah perebutan hak milik Albar antara Caca dan Bella. Adel dengan Siska hanya geleng-geleng melihat tingkah teman nya itu. Untuk Siska sendiri , dia tidak ingin masuk ke dunia percintaan dulu. Ia membuatkeputusan itu berdasarkan riset yang ia lakukan. Terlalu berlebihan sekali.

~~~

Di sudut bagian sekolah. Terdapat pula dua manusiawi berjenis laki-laki sedang duduk-duduk saja. Mereka memilih istirahat setelah bermain bola.

"Kasar banget kelas A mainnya", ucap Gery.

"Iya, lagian udah biasa mereka main kasar" , jawab Azriel.

"Apalagi si Albar. Gua akui sih dia emang jago terus jadi idaman para cewek , tapi gara-gata itu dia jadi belagu. Masih juga jagoan lu kata gua mah , tapi kalo soal tampang emang kalah si lu", ujar Gery kembali. Mungkin ia sedang sedikit kelas ke anak-anak kelas 12 A.

"Udah , gak usah di bawa emosi gitu. Namanya juga permainan" , timpa Azriel.

"Tapi lu tau kan kalo Albar mantan nya si Adel? " , tanya Gery.

"Tau , terus kenapa?" , tanya balik Azriel.

"Nanya aja si , emang lu nggak insecure sama si Albar. Dan lu masih pengen deketin si Adel? " , tanya Gery. Namun serasa bukan seperti sedang ditanya melainkan seperti sedang diintrogasi.

"Nggak , biasa aja. elagi belum ada penolakan yang jelas dari Adel. Gua bakal terus berusaha buat mempersatukan perasaan ini" , ucap Azriel sambil menatap langit , seperti nya dia berbicara sembari mengkhayal.

"Gua denger lu ngomong kaya gitu antara salut sama jijik , hahahaha" , ujar Gery semberi tertawa.

Azriel hanya bisa menatap sinis temannya itu. Azriel beranggapan , belum saja Gery mengenal cinta. Jika sudah  , mungkin dia akan lebih dari parah dari dirinya.

About Me !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang