Part 8

4 0 0
                                    


"Jika diam sudah tidak dihargai  , maka bertindaklah  untuk memberi  sebuah pelajaran"

●●●●●●●●

"Bar , lu udah denger  berita tentang si Azriel jadian sama Adel.", ucap salah satu teman dari Albar.

"Nggak tuh , emang mereka jadian".

"Astaga lu beneran nggak tau , itu berita udah heboh banget di sekolah sini".

"Lu tau kan , gua udah nggak masuk sekolah selama satu minggu" , ucap Azeiel.

"Iya juga si , emang pas muncul tuh berita , pas banget lu lagi kagak sekolah", ucap temannya itu.

Sebenernya , Albar tidak nyaman dengan kabar yang diberitahu oleh temannya ini. Emosi menyelimuti kesadaran Albar.

Albar pun memilih pergi meninggalkan teman-temannya.

"Bar , lu mau kemana?" , tanya salah satu temannya.

"Bukan urusan lu" , tegas Albar.

~~~~

Dilain kelas , kelas 12 B sedang mengadakan ujian harian mata pelajaran Ekonomi. Materi yang diujikan berupa pencarian laba rugi dan laporan keuangan siatu perusahaan.

Dan untuk siswa yang sudah selesai mengerjakan ujian tersebut mendapatkan keistimewaan yaitu diperbolehkan untuk istirahat lebih awal dan yang mendapatkan keistimewaan itu hanyalah Azriel.

Azriel yang sudah selesai mengerjakan ujiannya , memilih untuk duduk di depan kelas seraya menunggu sahabat nya yaitu Gery. Azriel memang bukan murid yang pintar , namun ia adalah murid yang selalu percaya dengan jawaban yang dia tulis. Sedangkan Gery , murid biasa yang menganggap sekolah hanyalah pioritas saja.

Tiba-tiba kesendirian Azriel pun hilang , Albar sudah berada tepat di depannya. Tangan kanannya pun memegang kerah baju milik Azriel yang membuat Azriel bangun dari duduk nya.

"Lu nggak inget sama omongan gua waktu itu?" , tanya Albar dengan sedikit nada emosi.

Orang yang di tanyapun hanya menyikapinnya dalam diam.

"Jangan diem aja bangsat, nggak usah pura-pura lupa".

Albar melepaskan pukulannya ke arah wajah Azriel.
Namun , Azriel mampu menangkis pukulannya dan menjatuhkan Albar ke lantai.

"Bangsat , awas aja ya lu" , ancam Albar dan ia pun pergi meninggalkan Azriel.

Kegaduhan yang  mereka buat memang tidak terlalu berisik , sehingga murid-murid di dalam kelas tidak berkeluaran untuk menyaksikannya.

Azriel pun kembali duduk di depan kelas. Tak lama , Gery keluar dari dalam kelas.

"Cie masih nungguin gua , sorry ya lama" , ucap Gery.

"Lu duluan ke kantin , gua mau ke kelas Adel dulu" , ucap Azriel.

"Lah terus lu ngapain nungguin gua kalo ujung-ujung nggak bareng" , sarkas Gery.

Azriel tak menanggapi ucapan Gery tersebut , ia memilih pergi meninggalkannya dan menuju kelas 12A.

~~~

Setiba Azriel di depan kelas 12A , ia melihat kekasihnya yang sedang menulis. Sungguh sangat cantik untuk dilihat. Namun , disisi lain ia tidak melihat Albar dan gengnya. Tiba-tiba seseorang dari belakang menepuk pundaknya.

"Eh , berani juga lu datang kesini" , ucap Albar yang tidak tau datang dari mana dan sudah ngapain. Penulis tidak peduli.

"Gua kesini mau ketemu sama cewek gua", jawab Azriel.

About Me !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang