Part 10

6 0 0
                                    

"Kamu tau ? Perempuan yang layak dicintai lelaki sebelum kamu adalah ibundanya sendiri. Jadi maaf , jika kamu , aku jadikan orang kedua"

-penulis again-

●●●●●●●●●●●


Dibelakang sekolah sudah ramai dengan keadaan yang menegangkan. Azriel sudah berhadapan dengan Albar. Azriel masih dendam dengan kejadian yang menimpa Gery.

"Maksud lu apa keroyokin si Gery , hah?", tanya Azriel emosi.

"Ohh, ternyata ada pahlawan yang mau belain sahabatanya" , jawab Albar.

Tanpa basa basi lagi , Azriel berhasil melapaskan satu bogeman yang melesat tepat di hidup Albar.

"Anjing , sakit bangsat" , rintih Albar kesakitan. Hidung nya pun mengeluarkan darah segar.

Namun Azriel tak peduli dengan keadaan Albar. Ia menambah lagi pukulan demi pukulan yang membuat Albar sampai tak berdaya.

Tiba-tiba gerakan Azriel tertahan oleh Gery yang datang secara tiba-tiba.

"Udah  El , jangan berlebihan gitu" , leray Gery.

Azriel pun menghentikan aksinya tersebut. Ia mencoba  menstabilkan emosinya.

"Gua masih nggak nerima aja lu digebukin" , ucap Azriel kepada Gery.

"Iya makasih lu udah peduli sama gua , tapi gua juga nggak mau lu kaya gini" , balasa Gery.

Albar masih tersungkur , ia tak kuat untuk berdiri. Disana hanya ada mereka bertiga , Azriel sengaja meminta Albar untuk tidak membawa teman-temannya saat mereka bertemu.

"Gua harap lu kapok kaya gini" , ucap Azriel kepada Alber.

"Hahaha , jangan harap bangsat. Gua nggak bakal ganggu kehidupan lu lagi tapi ada syaratnya", ucap Albar.

"Apa?".

"Kita tanding futsal , seperti yang waktu itu gua ucap ke lu. Kalo lu menang gua nggak bakal ganggu hubungan lu sama Adel. Tapi kalo lu kalah , lu harus lepas Adel buat gua" , ucap Albar.

"El jangan bego deh , jangan mau terima tantangan dia. Gua yakin pasti dia bakal main curang nanti", pinta Gery kepada Azriel.

"Tenang aja Ger , gua minta lu jangan bilang soal ini ke Adel", ucap Azriel kepada Gery

"Oke gua terima , gua harap lu bisa bertanggung jawab sama  omongan lu" , ucap Azriel kepada Albar.

"Tenang aja".

Azriel pun mengulurkan tangannya kepada Albar untuk membantunya berdiri.

"Nggak butuh tangan lu , gua bisa berdiri sendiri".

Albarpun bangkit dan langsung pergi meninggalkan mereka berdua.

"Bocah songong emang" , ucap Gery.

"Sama kaya lu" , balas Azriel meledek Gery.

"Dih lu nyamain gua sama dia. Oke , gua cepuin soal ini ke Adel" , ancam Gery.

"Najis cepu kek bocah baru lahir aja lu", ucap Azriel.

"Bego , mana ada bocah baru lahir udah bisa cepu".

"Ada , lu aja kudet " , ucap Azriel.

"Serah lu deh , cape ngelantur mulu sama lu mah".

Mereka pun pergi menuju kelas. Kebetulan masih ada waktu satu jam pelajaran sebelum mereka pulang.

~~~~

About Me !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang