Part 9

4 0 0
                                    

"Aku adalah anak kecil yang suka dengan warna.
Dan kamu adalah warna yang paling ku suka"

-murid tadika mesra-

●●●●●●●●●

Sepanjang jam sekolah Azriel tidak menemukan sosok yang sedang ia incar , yaitu Albar. Bahkan teman-temannya pun juga ikut tak terlihat. Ada yang mengabarkan bahwa mereka semua bolos dari sekolah. Azriel masih emosi dengan perbuatan mereka kepada Gery kemarin.

"Sayang kenapa sih ? Dari pagi jemput aku sampe sekarang waktu nya pulang masih aja mukanya bete gitu" , ucap Adel. Azriel memang sedang menunggu didepan kelas Adel.

"Nggak papa , cuman masih kepikiran soal kejadian kemarin" , ucap Azriel.

"Ohh, tapi aku mau kamu selesaiin masalahnya jangan pake kekerasan " , pinta Adel.

"Siap sayang" , ucap Azriel seraya mencubit hidung mancungnya Adel.

"Ishh , sakit tau. El aku mau main ke rumah kamu. Kangen emak hehehe" , ucap Adel manja.

"Yaudah hayu".

Mereka pun pergi dengan tangan yang saling mengenggam satu sama lain. Hari ini Gery tidak masuk untuk sekolah , karena keadaan dia belum terlalu pulih.

~~~

"Assalamualaikum , mak El pulang" , ucap Azriel memasuki rumah.

Emak pun keluar dari arah dapur.

"Waalaikumsalaam , eh ada neng cantik" , ucap emak seraya menghampiri mereka berdua.

"Iya mak , Adel kangen emak. Makanya mampir kesini , gapapakan ?" , ucap Adel.

"Gapapa lah , justru emak seneng neng Adel main ke sini" , ucap emak. Disambung dengan saling berpelukan.

"Yaudah , El mau ganti baju dulu. Tunggu di sini dulu ya Del" , ucap Azriel.

"Iya siap , ada emak juga disini yang nemenin".

Azrielpun beranjak untuk mengganti pakaiannya dikamar. Tak perlu waktu lama , Azriel sudah siap dengan pakaian santai nya. Adel tidak bawa pakaian ganti , namun ia tutupi seragam nya dengan swetter yang dipakai.

"Mau jalan-jalan nggak?", ajak Azriel.

"Emak lagi ngobrol juga sama si neng , lu malah ngajak jalan. Ganggu aja lu" , ucap emak.

"Yaelah mak , El mau nikmatin masa muda dulu bareng Adel" , ucap Azriel.

"Iyaiyalah , emak paham dah. Hati-hati di jalan".

"Gapapa mak , Adel tinggal dulu?" , tanya Adel tak enak.

"Gapapa neng , nitip Azriel aja. Suka rewel dia kek anak kecil" , ucap emak.

"Hahaha iya mak siap" , ucap Adel.

"Apasih mak , El kaga rewel juga".

"Udah pergi gih sono , keburu malem. Kasian si neng nanti pulangnya kemaleman" , ucap emak.

"Yaudah El pamit dulu".

"Adel juga ya emak".

"Iya hati-hati".

"Assalamualaikum" , ucap Azriel dan Adel.

"Waalaikumsalaam".

~~~

Disepanjang jalan yang Azriel dan Adel lalui terlihat banyak sekali kendaraan yang berlalu lalang. Iyalah namanya juga dijalan. Namun Adel tetap menikmati kebersamaannya dengan Azriel. Meskipun hubungan mereka baru terjalin tetapi kebahagian yang mereka rasakan sudah tak bisa dibayangkan.

Azriel merasakan ada yang kurang. Disepanjang perjalanan tangan Adel tidak memeluknya. Akhir nya Azriel berfikir bagimana Adel bisa memeluk dirinya.

Tiba-tiba motor yang sedang mereka tumpangi berhenti dan mati.

"Kok berhenti?" , tanya Adel heran.

"Nggak tau nih , tiba-tiba", jawab Azriel.

"Abis bensin apa gimana?" , tanya Adel lagi.

"Nggak kok bensin masih ada".

"Terus kenapa mati?", tanya Adel bingung.

"Butuh dipeluk dulu", jawab Azriel.

"Ihh, ngaco. Apa hubungan dipeluk sama motor" , ucap Adel.

"Coba aja dulu" , jawab Azriel kembali.

Adel pun langsung memeluk Azriel dari belakang. Seketika mesin motor kembali menyala dan motor pun kembali berlaju.

"Tuh kan sekarang mah bisa maju motornya" , ucap Ariel.

"Modus biar bisa dipeluk aja itu mah" , ucap Adel dengan bibir yang dimanyunkan seakan-akan terkesan kesel.

"Hahaha , demi keamanan dipeluk tuh".

Mereka pun kembali menikmati suasana jalan. Adel mengeratkan pelukannya ,bukan karena ia ingin membunuh Azriel justru karena ia sangat nyaman dengan situasi saat ini.

Mereka pergi ke sebuah taman kota. Disana banyak sekali jajanan kaki lima. Papeda , cimol , cilok , telor gulung , cireng dan masih banyak lagi yang tidak bisa penulis tuangkan.

"Kamu mau jajan apa?", tanya Azriel.

"Nggak tau , soalnya aku belum pernah beli jajanan kaya gini", jawab Adel bingung.

"Buset dah , ada ya orang kek gitu. Kaga pernah jajan kaya beginian" , ucap hati Azriel heran.

"Beli telor gulung mau?" , ajak Azriel.

"Boleh tuh", jawab Adel.

Setelah berdiskusi tentang apa yang akan mereka beli. Mereka pun memutuskan untuk memparkirkan motornya ditempat yang sudah disediakan.

Untuk menemukan pedagang telor gulung. Mereka harus berjalan sekitar lima menit dan melewati 10 pedagang lainnya.

"Tuh dia pedagang telur gulungnnya" , tunjuk Adel.

Mereka berdua pun menghampiri pedagang tersebut.

"Mang , berapaan?", tanya Azriel.

"2000 ribu satu nya a" , jawab Si mang dagang.

"Oke , tapi gapapa saya yang bikinnya ,biar special gitu soalnya buat pacar saya" , ucap Azriel.

"Iya gapapa sok atuh , biar si neng nya juga seneng kalo si aa yang bikin mah", ucap si mang dagang.

"Hahahaha iya mang bener".

"Ihh , kamu macem-macem aja deh" , ucap Adel.

"Sayang duduk manis aja ya , biar aa Azriel buatin telor gulungnya", ucap Azriel sambil mengantarkan Adel ke tempat duduk.

Setelah mengantar Adel duduk di bangku yang sudah disediakan oleh pedagang telur gulung. Azriel mengambil alih kemudi telur gulung.

Adel hanya bisa melihat kekasihnya yang sedang sibuk itu dengan tersenyum bahagia. Menurut dia , Azriel sangat lucu dan cocok menjadi tukang telur gulung. Tapi lebih cocok lagi jadi suami. Adel memang aneh.

Butuh waktu setikar 30 menit Azriel datang dengan membawa satu buah telur gulung jumbo. Diperkirakan ketebalannya mencapai 15 cm.

"Kok bisa kaya gede gini si?", tanya Adel terkejut setengah heran.

"Bisalah , aku udah jago soal perteknikan jajanan pinggir jalan" , jawab Azriel.

"Iya deh , terus makan nya gimana?" , tanya Adel.

"Iya yah , kalo langsung hap. Nggak bakal muat di mulut", jawab Azriel.

"Yaudah kita comot aja" .

"Wah ide yang sangat bagus" , sahut Azriel dengan nada seperti orang yang ada di film anak-anak.

Mereka pun menikmati telur gulung dengan comotan. "Aku baru tau , rasa telur ini jauh lebih enak jika makan berdua bersama mu" , ucap batin Azreil.

About Me !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang