Part 6

6 0 0
                                    

"Biarkan aku mencintaimu dengan cara yang sederhana. Aku pastikan bahwa kamu akan bahagia".
-

Azriel bukan dilan-

●●●●●●●●●

Sudah lama tidak ada komunikasi antara Azriel dengan Adel. Terakhir mereka berkomunikasi pada saat kejadian beli buku. Disisi lain , Azriel rindu dengan suara , senyum dan bisa bersama dengan Adel.

Entah kenapa di hari sabtu ini , Azriel berharap bisa bertemu dengan Adel. Di hari yang sama juga , sekolah libur. Setidaknya, jika sekolah Azriel bisa melihat Adel walaupun hanya melihatnya saja.

Sekarang ia hanya bisa berguling-guling di kasur sembari memainkan hp. Tugas sebagai anak untuk hari ini sudah sebagian selesai. Tadi pagi ia sudah mengabdi kepada emak untuk beres-beres rumah.

"Hp terus , chattan sama siapa si?" , ucap Emak yang tiba-tiba nongol dari ambang pintu.

"Eh emak , baru juga El rebahan", jawab Azriel.

"Serah lu dah , noh ada yang nyariin lu di depan. Cewe cantik" , ucap Emak.

Seketika pikiran Azriel langsung menuju kepada seorang wanita yaitu , Adel. Tapi ia mencoba untuk kembali sadar , mana mungkin Adel datang kesini. Apalagi keadaan tempat yang kumuh seperti ini.

"Heh, malah bengong. Noh , kasian udah nungguin" , ucap Emak lagi.

"Eh , iya mak" , ujar Azriel.

Azriel pun langsung bergegas bangkit dari singgasananya , hatinya terasa dipenuhi dengan rasa penasaran yang tinggi. Langkah demi langkah ia lakukan dengan seksama. Sambil menyiapkan mental jika memang benar yang datang itu adalah Adel.

"Ehh, AA..DELL. Tumben kesini?" , tanya Azriel dengan gugup. Benar dugaan dia. Apakah ini hadiah yang diberikan oleh sang Maha Kuasa kepada anak yang selalu berbakti kepada orang tua.

"Iya , sorry ya gua ganggu. Tadi nya gua mau ngabarin lu dulu , cuman lu tau kan gua nggak punya no hp lu", jawab Adel.

"Oh yaudah , kalo gitu masuk dulu. Maaf berantakan rumahnya. Emang arsiteknya yang bikin model kaya gini.", ucap Azriel.

Adel memasuki rumah dengan anggun. Tampak tak ada masalah baginya masuk ke rumah yang tampak berbeda 180° dengan rumah miliknya. Milik orang tua maksudnya.

"Maaf ya , duduk di bawah gpp kan? Nggak ada sofa kalo di sini mah. Adanya juga kursi reyot mau ?"

"Gapapa El , santai aja kali".

"Maaf ya neng , emang gini adanya kita mah. Maklum juga kalo si El rada gugup gitu. Baru pertama kali soalnya ada tamu perempuan cantik kaya neng", ucap emak sambil membawa gelas yang berisi air. Masa berisi pasir. Nggak lucu ya? Maaf.

"Silahkan diminum airnya".

"Iya tante".

"Jangan panggil tante , nanti kesenangan. Merasa jadi muda lagi", timpal Azriel.

"Emang ngapa si , emak juga pengen keliatan muda kali ".

Hahaha tawa pun pecah. Walaupun keluarga yang terbentuk dengan kesederhanaan. Namun ,mampu membuat sebuah kehangatan.

Tanpa sadari Adel merasa terharu dengan momen ini.

~~~

Adel mulai bosan tinggal dirumah. Tidak ada kegiatan yang dapat dilakukannya. Akhirnya ia memutuskan untuk menghubungi teman-temannya. Namun , tak ada satu pun yang bisa ia ajak main. Karena mereka semua sedang dalam keadaan sibuk.

About Me !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang