Author POV
"Ibuu aku lapaarr!!" keluh Mirai seraya mengetuk-ngetuk pelan permukaan meja dengan sendok dan garpu yang ia genggam.
"Sabar sayang, sebentar lagi ini akan siap disantap," ucap ibu dengan senyum tipis yang terukir. Ia menuangkan sup miso kedalam mangkok dan menyajikan nya diatas meja.
"Uwaahh!! Arigatouu!!" seru Mirai yang langsung menyuapkan sedikit kuah sup itu kedalam mulutnya.
"Hei, taruh dulu di piring mu," tegur ayah dengan kekehan pelan.
Setelah siap dengan makanan masing-masing, Mirai memberanikan diri untuk memulai obrolan ditengah waktu sarapan ini.
"Nee nee, kenapa kalian mau saja diberi tugas untuk menjaga (name)? Padahal ibu ayah sendiri bahkan malas melihat wajahnya," tanya Mirai pelan.
"Awalnya juga tidak mau, tapi karena ancaman dari 'dia', ibu jadi terpaksa harus menerima misi ini," jawab ibu dengan helaan napas berat.
"Lagipula waktu itu kamu tidak keberatan kan? Apa sekarang berubah pikiran? Tenang saja, sebentar lagi misi ini akan berakhir," -Ayah
"Kenapa ayah punya kesimpulan seperti itu?" -Mirai
"Karena (name) sudah mulai menguak quirknya sendiri. Jadi bisa dipastikan kalau (name) akan dihukum oleh 'dia' dan misi ini akan selesai," Ayah menganggukkan kepalanya pelan.
"Ah, begitu... jadi... kita tidak perlu berbuat apa-apa lagi kan? Hanya perlu menunggu waktu untuk 'dia' menghukum (name)," -Mirai
"Tidak tidak, masih ada satu langkah lagi. Kita harus membungkam nya," -Ibu
"Benar juga. Ia sudah melihat perilaku kita yang tidak memperlakukannya dengan baik. Kalau tidak dibungkam, bisa bisa ia membocorkannya pada media. Habislah kita nanti," -Ayah
"Hmm kalau ini... sepertinya aku tahu apa yang harus dilakukan," Mirai mengembangkan senyum miring.
Sepertinya kali ini ia merencanakan sesuatu yang tak biasa??
***
Readers POV
Hadehh tugas hari ini banyak banget pls. Masa cuma gara-gara Mineta ketauan nyolong rok kakel jadi kena hukum satu kelas?! Kan yang lain ga salah!
Hikd mana tugasnya fisika lagi. Paling gabisa sy ini mah ah!!
"Anu, momo. Aku boleh ngerjain tugas fisika ini bareng kamu ga??" tanyaku pada Yaoyorozu selaku anak paling pinter dikelas.
"Ide bagus! Ngikut!!" Kaminari nongol.
"Wah, boleh boleh! Nanti di ruang tengah asrama ya. Kita kerjakan bersama, pasti lebih seru!" seru Yaoyorozu senang.
Ah... Yaoyorozu memang terbaik kalo urusan begini. Nanti sekalian bikin jajan bareng sato ah. Buat cemilan aja gitu yakan biar ga sepi.
--malam harinya--
Aku sama Midoriya dipanggil oleh All Might disaat pulang sekolah tadi. Hanya untuk 'sedikit' membicarakan mengenai quirk kok, tidak lebih. Dan itu juga hanya perlu membutuhkan waktu 5 jam kok... haha...
Bayangkan saja, dari jam setengah 4 disaat pulsek sampai sekarang pukul setengah 9 malam. Lama sekali astagaa padahal topiknya cuma "jurus pamungkas dalm perkembangan quirk"
tap tap tap
Ruang kelas tampak gelap dan sepi. Untung ada Midoriya yang menemani. Kalau tidak, rasanya mending langsung ke asrama aja deh, gaperlu pake ambil ambil tas segala kalo gelap kek gini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Quirkless (Todoroki Shoto X Readers)
FanfictionMenjadi Rival Todoroki Shoto? Kenapa tidak? Kamu memperkenalkan dirimu di kelas sebagai seorang Quirkless yang berarti manusia tanpa Quirk/Kekuatan Yaa itu memang benar bahwa kau tidak memilikinya. Walau sudah memeriksa ke dokter berkali-kali pun ta...