Todoroki POV
"Apa yang..."
Drrrtt drrrtt
Aku merasakan getaran kecil yang berasal dari saku celana kanan ku. Aku merogoh saku, mengambil benda pipih kotak itu dan menatap lamat nama dari kontak yang menelepon. Setelah itu, aku menggeser tombol berwarna hijau keatas, menerima panggilan itu.
"Nee-san, na-"
"SHOOTOOO!!!" Suara nyaring terdengar dari seberang sana, bersamaan dengan pekikan (name) dari balik pintu. Membuatku sedikit menjauhkan letak hp dari telingaku.
"Na-nande, nee-san?" Aku sudah tahu apa kesalahan ku, tapi setidaknya aku perlu memastikan.
"APA MAKSUD MU? KENAPA KAU TIDAK PULANG SHOTO?! KAU ADA DIMANA?!" Suara nee-san yang tidak mereda itu membuatku menjauh dari ruangan pribadi All Might, berjaga-jaga kalau mereka mendengarnya.
"Gomen nee-san. Aku akan pulang sekarang," ucapku datar tanpa melepas pandangan dari pintu ruangan All Might.
"Hahh... Apa kau ditimpa masalah sampai telat pulang seperti ini?" desah nee-san.
"Tidak," jawabku singkat.
"Kalau begitu cepatlah pulang! Kalau tidak, nee-san tidak akan memberimu jatah makan malam!"
Tuutt tuuutt
Ah, teleponnya diputus. Sial, kalau sudah begini aku tidak akan bisa melawan nee-san. Terpaksa aku segera berjalan cepat menuju pagar sekolah dan pulang, menahan rasa penasaran yang tadi sempat melanda.
***
Readers POV
"Haha, tentu saja tidak..." ucapku lirih, dengan memasang senyum paksaan.
"(name) shoujo..."
"Sensei, ini pasti ada kesalahan. Mohon maaf ya, bukannya saya melawan. Tapi, kalian tau darimana bahwa sebenarnya saya memiliki quirk?" tanyaku pelan, takut menyinggung perasaan para guru di hadapanku ini. Sebenarnya agak aneh menggunakan kata 'saya' pada para guru.
"Aku tau kalau kau merasakan gejolak itu. Karena sewaktu aku menggendong mu di USJ, aku dapat merasakan tanganmu yang seperti dialiri oleh sesuatu dari dalam kulit. Dan disaat itu juga kau pingsan," jelas All Might.
"Ja-jadi, gejolak itu bisa di rasakan juga jika menyentuhnya dari luar ya..." gumamku.
"Jadi bagaimana?" tanya Aizawa sensei. Aku mengarahkan pandangan padanya, bingung dengan apa yang ia tanyakan.
"Apanya sensei?" tanyaku balik.
"Maksudku, bagaimana kau sekarang. Kau itu punya quirk loh. Ini bukan masalah sepele. Terlebih lagi kita tidak tahu jenis quirk mu." sambungnya.
"Kalau memang begitu, kenapa saya bisa lulus tes masuk Yuuei? Padahal seharusnya kalian para guru tau kalau saya tidak memiliki quirk dan lemah," gerutu ku.
"Justru karena itu (name)-san, karena keunikan mu lah yang membuat kami memutuskan untuk meluluskan mu dari tes," papar Nezu kōchō.
"Keunikan? Jadi kalian sudah tahu kalau saya sebenarnya memiliki quirk sejak saya mengikuti tes? Bagaimana bisa?" Jujur, saat ini aku sangat merasa kebingungan.
"Untuk itu kami belum bisa menjawab nya karena belum mendapat bukti yang mendukung. Tapi yang pasti, kau itu memiliki quirk yang perlu kau kembangkan! Berusaha lah untuk mencari tau jenis quirk mu (name) shoujo!" seru All Might antusias.
KAMU SEDANG MEMBACA
Quirkless (Todoroki Shoto X Readers)
Hayran KurguMenjadi Rival Todoroki Shoto? Kenapa tidak? Kamu memperkenalkan dirimu di kelas sebagai seorang Quirkless yang berarti manusia tanpa Quirk/Kekuatan Yaa itu memang benar bahwa kau tidak memilikinya. Walau sudah memeriksa ke dokter berkali-kali pun ta...