꧁☬Menginap☬꧂

2K 357 173
                                    

Author POV

Sepulangnya dari rumah sakit, Todoroki dan (name) berjalan menuju halte untuk menaiki bis bersama.

Selama berjalan menuju halte, (name) terus memikirkan pembicaraan nya dengan Rei selama di rumah sakit tadi.

"Ohh jadi saia ngerasa suara ibunya Todoroki familiar tuh gegara suaranya waktu itu yang ada di kepala saya toh?" batin (name) Bertanya-tanya.

"Dan ternyata suara yang saia dengar waktu duel sama Todoroki kemaren beneran suara masa lalu dia? Kobisa si? Bingung ah," batinnya lagi.

Sesampainya di halte, mereka berdua duduk di kursi panjang yang memang tersedia disana. Menunggu bis datang dengan tujuan yang searah dengan rumah (name)

Yaa, acara menunggu bis ini hanya diisi keheningan. Pada ngebatin sendiri-sendiri sih...

Ini Todoroki juga lagi mikirin percakapan (name) sama ibunya tadi.

"Kenapa ia bisa mendengar suara masa lalu ku? Apa itu merupakan rahasia nya juga? Mengapa wujudnya bisa menyerupai fisikku waktu itu?" batin Todoroki, memulai membuat konspirasi di dalam otaknya.

"Sepertinya, aku/(name) memang benar-benar memiliki quirk," batin Todoroki dan (name) bersamaan.

"Ugh, pen curhat plis. Siapa ya kira-kira yang bisa ngasih solusi dari masalah kek gini?" (Name) mengeluarkan hp dari dalam sakunya.

(Name) mengetikkan sesuatu di layar hp nya, yang membuat Todoroki penasaran dengan tingkahnya.

Midoriya 1A Yuuei

Konnichiwa, Midoriya-kun✓

Apa kau memiliki nomor All Might?✓

Jika punya, apakah aku boleh meminta nya? ✓

Zraaasshh!!

"Eh? Loh?"

Langit yang semula cerah, tiba-tiba saja meredupkan cahaya nya akibat awan yang mulai bergerak dari sisi timur.

Awan-awan itu menumpahkan isi tubuhnya yang sudah penuh akan uap air begitu saja hingga membasahi dataran bumi.

Hingga jalan yang berada tepat di hadapan dua pemuda itu pun basah terguyur air. Menimbulkan cipratan yang terjadi akibat air dan aspal yang saling bertabrakan.

Melihat hal ini, tentu membuat (name) merasa tidak nyaman dibuat nya. Secara rumahnya tuh lumayan jauh dari sini.

"Yahh hujan. Ini sih piks kalo bis nya bakalan telat dateng. Harus nunggu berapa lama lagi kalo kayak gini?" keluh (name) seraya berdiri dari duduknya dan menatap nanar langit mendung diatas sana.

Hening...~

"Mau mampir ke rumahku?" tawar Todoroki membuka suara.

"Ha?" tanya (name). Sebenernya sih udah kedengeran. Tapi gatau kenapa ni mulut spontan bilang 'ha?'

"Loh, rumahmu bukannya searah sama aku ya?" tanya (name) lagi.

"Tidak, rumahku ada di dekat sini," jawab Todoroki dengan gelengan kecil.

"Lah? Trus ngapain kamu ikut nunggu bis disini? Kirain rumahmu searah sama aku, makanya mau naik bis yang sama. Jadi kenapa ga pulang daritadi?" tanya (name) beruntun.

Todoroki hanya diam, masih dengan netra menatap (name). Lalu... "Tidak baik membiarkan mu pulang sendirian," ucapnya seakan tanpa beban.

Ugh💘

Quirkless (Todoroki Shoto X Readers)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang