[SELESAI]
Kata pepatah 'Cintailah apa yang kamu miliki dan milikilah apa yang kamu cintai', namun bagaimana jika mencintai dan memiliki 2 manusia yang berbeda? Apakah kata kata tersebut masih berarti?
-Hallderenestara
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Selesai dengan hal tersebut, jay mengajak rei untuk makan nasi Padang, karena mereka belum makan dari tadi pagi jadi mereka memutuskan untuk makan bersama, sebenarnya rei malas namun jay tetap bersikeras untuk mengajak nya makan bersama
"Apa kesimpulan lo dari kasus meninggalnya bunda nya renjun?"
"Lo?"
"Kan gue tanya ke lo"
"Gak ngerti, males mikir gue laper"
"Gue kira lo bakal sepinter Albert Einstein"
"Berisik, gak usah ganggu gue makan deh"
Jay menggelengkan kepalanya pelan sambil lanjut makan
Padahal rei sebenarnya sedang memikirkan sesuatu mengenai kejadian bunda renjun dan kedua orang tua winwin namun ia sembunyikan, memangnya siapa jay? Jay tidak harus tahu apa yang sedang ia pikirkan
Setelah makan mereka langsung pulang ke rumah milik winwin, sampainya di sana mereka langsung terkena semprot dari winwin
"Lo dari mana aja? Makan nya lama bener, mana bawa anak cewek"
"Bacot lo bang, gua mau tidur dulu, pusing pala pangeran"
Sedangkan rei hanya memutar bola matanya malas, setelah itu ia segera pergi ke meja yang disana sudah terdapat laptop dan data data dari pembunuh berantai yang bernama "suga"
Tidak lama winwin menghampiri Rei dan duduk tepat di depannya
"Jadi lo ada rencana apa?"
"Gue masih Bingung"
Winwin menghembuskan nafasnya, lalu bersandar pada sandaran sofa
"Tapi, menurut lo, dia masih hidup? Secara kasusnya sudah lama"
"Baru baru ini ada kasus terbaru kan? tentang kecelakaan pesawat"
Rei berpikir sejenak lalu mulai mengetikkan beberapa huruf di laptop
"Ini murni kecelakaan"
"Detektif detektif yang lain juga bilang begitu"
Rei mengernyitkan dahinya sambil menatap winwin tajam, lalu ia kembali fokus pada layar laptop di depannya
"Ga ada yang mencurigakan"
"Terserah lo deh mau nyimpulin gimana, gue cuma berpendapat"
Kali ini Rei yang lelah, ia menghembuskan nafasnya kasar, lalu berdiri dari sana hendak mencuci muka agar terasa lebih segar
Setelah dirasa sudah segar ia duduk kembali namun kali ini dengan mengotak atik ponsel nya, tidak lama suara wanita paruh baya terdengar dari ponsel tersebut