🌼MBB-Rumit🌼

3.3K 584 63
                                    

Halo semua, komen dong, vote juga yauw.

><

Sayangnya hari ini Atya tidak berangkat bersama Erinka, karena perut Atya tadi mules banget dan mengharuskannya buang air berulang kali.

Erin berjalan santai di koridor sekolah seperti biasanya, dia tak sabar dengan kedatangan Halea hari ini.

Drrt.

Erin merasa saku hodienya bergetar, dengan segera dia mengambil benda persegi itu dan melihat siapa yang meneleponnya.

Ah, ternyata Aleah.

"Halo, bagaimana?"

"Sorry, tapi Halea gak bisa pindah ke sekolah lo."

"Loh? Kenapa tidak bisa?" Erin berhenti melangkah untuk mendengar hal lain lebih lanjut.

Helaan napas Aleah berikan.

"Halea dijebak teman 1 sekolahnya, dia dituduh merkosa salah satu cowok disana dan disuruh tanggung jawab, njir kebalik emang tapi tuh cowok cucu presedir Anton, jadi keluarga gue bisa kena masalah kalau Halea gak mau tanggung jawab."

Ternyata rencana nya tak sesuai yang diharapkan, yah mau bagaimana lagi kan.

"Ya sudah, tak apa, biarkan Halea bertanggung jawab, aku akan urus Hali, terima kasih sebelumnya."

"Yo."

Erin mematikan sambungan lalu menyimpan ponselnya kembali, dia berjalan lebih cepat agar sampai di kelasnya, namun begitu dia melewati keles Hali.

Kelas itu ribut sekali.

"WOOO JALANG! GAK CUKUP LO JADI BANCI DI KELAS KAMI, SEKARANG LO JADI JALANG!"

"GUE GAK JALANG YAH! ITU BUKAN GUE!"

"HALAH KALAU BUKAN LO SIAPA LAGI!? LO DISINI YANG KELIATAN BANGET CIRI-CIRI JALANGNYA!"

Erinka menghela napas lagi, dia tak seharusnya ikut campur masalah orang, tapi dia kasihan melihat wajah manis Hali sudah memerah dan basah dengan air mata.

Seisi kelas memojokannya, dan meneriaki nya jalang, pasti mentalnya tak baik-baik saja.

Tok tok.

Seisi kelas langsung menoleh kesumber suara, raut wajah mereka yang semua marah kini berubah ramah.

"Loh Erin, ada apa kemari?" Erin memberikan senyum ramah andalannya, dia berjalan mendekati Hali yang masih gemetaran disudut kelas.

Hari ini dia pakai seragam cowok dan jaket kebesarannya, dia tampak ketakutan walau tadi dia bisa membalas ucapan mereka.

Erin berjalan semakin dekat, dia berdiri dihadapan Hali lalu menyeka air matanya.

"Jangan nangis, gak usah takut, yang mereka maksud bukan Hali kan?"

Hali menggeleng ribut, dia meremat hodie yang Erin pakai lalu menangis keras.

"Bukaaan..hiks..Hali semalam gak keluar rumah..hiks..itu bukan Hali tapi mereka nuduh Hali!" adunya pilu.

Erin menarik Hali pelan dan memeluknya, mengelus punggungnya agar cowok ini tenang.

"Iya itu bukan Hali yah, sudah jangan nangis."

Erin kini menatap yang lainnya, lalu tersenyum manis.

"Benar, Hali semalam tak ada keluar, kenapa kalian menuduhnya hanya karena satu foto tak jelas seperti itu?"

"Dia kan memang jalang, ganjen banget, gak cowok, gak cewek semua dia deketin, cih, gatel banget lo! Sasimo!"

Erin menggeleng pelan, itu salah, bahkan Hali tak punya teman sama sekali, dan Erin adalah teman pertama nya.

Erin tau, dia sudah menelusuri semua hal tentang Hali semalam.

"Kamu bisa terkena pasal Pencemaran nama baik loh, tidak boleh asal tuduh seperti itu, bahkan untuk foto, itu bisa dimasukan ke jalur hukum, berhati-hatilah."

Ucapan Erinka sangat tenang dan tersusun, tapi auranya berat sehingga mereka semua spontan mengangguk.

"Sudah berhenti menangis, Hali tak akan dipojokan lagi, sekarang duduk dan belajar yang rajin." Hali melepaskan pelukan Erin lalu duduk dikursinya

Erin menyempatkan untuk mengelus rambut Hali pelan. "Jangan takut kalau Hali tidak salah, paham?" bisiknya.

Hali mengangguk patuh, dia tersenyum kembali saat Erin menyeka air mata dipipinya.

"Nanti..hiks..istirahat bareng yah.."

Erin mengangguk pelan "Iya, tenang saja. Aku keluar yah."

"Eung..makasih Erin.."

"It's okey."

Erin keluar dari kelas dengan tenangnya, dia tak memperdulikan tatapan sekitarnya.

Setelah dia keluar, Erin merasa sudah membuat kesalahan.

"Mati aku..habis ini dia pasti akan semakin mendekatiku..tapi dia kasihan, aku tak tega." Erin memang selalu lemah dengan yang manis-manis.

Tapi menolong seseorang tak masalah juga.

🌼Bersambung🌼

Beauty Badboy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang