Chapter 10 : Perpisahan

2.3K 235 105
                                    

Tak terasa jam terus berputar, sekarang telah menandakan jam 1 siang. Setelah melaksanakan ibadah Sholat, Boboiboy Elemental dan lainnya pergi ke sebuah cafe untuk istirahat makan siang terlebih dahulu.

"Supra mau pesan apa?" Gempa

"Uhm..." Setelah beberapa saat ia melihat menu, "mau ini!"

Supra menunjuk pada sebuah menu bergambar kan mochi dengan varian rasa yang bermacam macam.

"Okey... Yang lain?" Gempa

"Aku omelet rice saja" Halilintar

"Samain" Solar dan Rean

"Aku, Blaze, dan Duri nasi goreng aja pake telur" Taufan

"Aku mau mochi juga" Ice

"Jadi kak, paket mochi nya dua, omelet rice nya empat sama nasi goreng telurnya tiga" Gempa

.
.
.

"Woaahh!! Kenyal-kenyal" Kata Supra mengunyah mochi nya

"Lar ... Tukeran omelet nya dong" Rean

"Punya lu kenapa?" Solar

"Kebanyakan nuang saos"

"Derita lu"

"Duri! duri! duri! Pesawat terbang!" Blaze menyuapi Duri layaknya anak kecil

"Aumm... Enak!" Duri

Supra yang melihatnya langsung mengeluarkan kilauan matanya dan seketika menatap ke Halilintar.

"Apa?" Halilintar

"Pesawat!"

"Ugghhh... Sama Kak Gempa saja"

"Sama kak Taufan mau ngga?" Taufan

"Kak Hali"

"Udah turutin aja, ini terakhir kita bersama Supra loh" bisik Gempa ke Hali

"Oke oke... Uhmm.. Pesawatnya datang..."

"Aump!"

Tiba tiba entah dari mana ada dua ibu-ibu yang lewat di dekat mereka sambil tersenyum lembut.

"Anaknya ya, Mas?"

Uhuk-

"Bu-bukan, ini adek saya yang paling kecil" Balas Halilintar

"Lah, bukannya emang anak lu ya?" Rean

"Lu ngomong sekali lagi gua sentil ginjal lu"

Sejak awal makan tadi, Supra menatap kearah luar jendela. Bahkan ia sampai lupa kalau sedang mengunyah makanan, hingga mulutnya terbuka.

"Kau lihat apa?" Tanya Ice

"Itu, ada kuda" tunjuk nya kearah luar jendela, menampakan sebuah permainan komedi putar

"Supra mau naik itu?" Gempa

Dibalas anggukan olehnya.

.
.
.

"Ice! Pindah ke kudanya kek!" Blaze

"Lu aja yang duduk dikuda, muka lu cocok jadi kusir" Ice

"Tapi gua mau duduk di bagian kereta kudanya"

"Lu tau ngga sih cerita putri tidur yang naik kereta kuda yang terbuat dari labu? Biarin gua yang mendalami perannya"

"MANA ADA CERITA KEK GITU, NGARANG LU"

Sementara itu...

"Supla mau duduk di kuda!"

"Tapi kalau nanti jatuh gimana?" Gempa

Anak Siapa Ini? // COMPLETETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang