Chapter 6 : Masalah

2.4K 230 74
                                    

[Ruang Bimbingan Konseling]

"Jadi... siapa yang memulainya dahulu?" Ucap dari seorang guru yang duduk di hadapan murid-muridnya

Semuanya lantas menunjuk ke arah si topi biru, begitu pula si topi biru menunjuk dirinya sendiri.

"Anak yang jujur... Kau berulah lagi kali ini, Taufan?"

"I-iya.. Bu"

"Ta-tapi, Kak Taufan melakukan nya tidak sendirian!! Kami juga melakukannya, kan Duri?!" Balas Blaze dengan cepat

"Benar! Benar! Hukum kami juga!"

"Nah benar... Hukum mereka bertiga saja, Bu" Balas anak anak yang sebelumnya membuat keributan juga bersama TTM

.
.
.

"Aku dengar Taufan, Blaze, Duri masuk ke ruang BK?" Halilintar

Karna tiga dari saudara mereka sedang berada dalam ruang Bimbingan Konseling, Boboiboy bersaudara kini hanya tersisa empat orang yang sedang menghabiskan waktunya untuk belajar di perpustakaan. Bukan karna apa, tapi dari semua anggota Boboiboy hanya empat orang ini lah yang paling ambis kalau pas ulangan.

Mungkin ada satu orang yang tidak ambis dalam sini. Lihatlah Ice yang kini tengah mendengkur halus bak kucing di tumpukan buku yang telah ia jadikan bantal.

"Yah... Mereka membuat keributan dengan anak kelas sebelah... Lagi" balas Gempa menjawab pertanyaan Halilintar

"Buang buang tenaga saja.... Baik.. tidur... Zzz..."

"Itu kan hobi mu, Ice..." Balas Solar meminum es Boba nya

"Solar, bukannya dilarang membawa makanan dan minuman ke perpustakaan??" Gempa

"Bukan aku, Ice yang membawanya ke dalam" Balas Solar

"Ah.... Aku malas membawanya..." Ucap Ice masih dengan posisi tidur yang sama

"Lalu kau minum??" Halilintar

"Habisnya ini rasa cappucino..." Solar

"Ya sudahlah... Yang penting kalian bisa fokus belajar" Halilintar menghela nafas, tak habis pikir mengapa dia punya adik adik yang aneh seperti mereka.

Kau juga aneh sih, Halilintar.

Suasana seketika tenang, hingga saking tenangnya mereka bisa mendengar suara suara yang seharusnya tidak mereka dengar.

"Hei... Apa aku bisa jadi pacarnya Hali?"

"Mimpi apa kau? Nilaimu bahkan tidak bisa mendekati nilainya"

"Uhm... Bukankah Solar lebih baik? Lihat dia pakai kacamata itu..."

"Benar benar! Apalagi saat lepas kacamata, matanya bewarna perak!!"

"Tch... Lagi lagi para perempuan itu membicarakan si brngs*k kembar itu lagi?"

"Tau tuh... Ngga ada bosen bosen nya"

"Lalu... Kenapa mereka bisa masuk ke BK?" Ucap Gempa mengalihkan perhatian sekaligus memecahkan keheningan diantara mereka

"Uh... Katanya...." Ice

.
.
.

"Mereka menghina keluarga saya, Bu! Saya tidak bisa tinggal diam!"

"Aku tahu itu buruk, Taufan. Tapi kau bisa melapor ke guru agar ditangani kan?"

"Kami tidak bisa terus begitu, Bu! Setiap kami mengadu ke guru, para guru menganggap seakan-akan itu hanya masalah sepele!" Kali ini Blaze yang membela

"Benar itu, Duri pernah diabaikan sama guru! Duri sakit hati loh Bu!"

Anak Siapa Ini? // COMPLETETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang