Chapter 3 : Sekolah

3.4K 332 41
                                    

"Wah! Senangnya Pipi ada adek! Siapa namamu?" Kata anak berkuncir dua yang digulung dengan pita merah kepada anak sebayanya.

"Supla"

"Supla? Nama yang unik!"

"Nama dia Supra, hanya saja dia tak pandai bicara huruf 'r'" Mama Zila

"SELAMAT PAGI ANAK KEBENARAN!! DAH SIAP KE SEKOLAH? EH...?! ANAK SIAPA INI DINDA?"

Seorang pria berbadan gemuk dengan kumis tebal mengangkat tubuh mungil Supra dan melihat nya dengan seksama.

"Hiks... Hiks... Huwaaaa... Supla takut!! Nak balik dengan Papa dan Mama hiks.."

"Hish Kanda nih, buat anak orang terkejut, kan jadi takut dia"

"Papa nih, tak berperikeanak-anakan" Pipi menyela

.
.
.

Sementara itu disekolah tinggi Pulau Rintis atau lebih tepatnya di kelas 2-1, Halilintar sedang melamun di jam pelajaran yang kosong. Gempa yang sedari tadi memperhatikannya sedikit geram karna tak biasanya kakaknya melamun seperti ini, kecuali kalau lagi ngebayangin crush nya yang berhijab pink.

"Ada apa, Kak?" Tanya Gempa secara tiba tiba sehingga yang dipanggil menjadi terkejut

"Ngga tau, rasanya seperti gelisah gimana gitu, bingung jelasinnya" Halilintar

"Sepertinya kakak lagi khawatir dengan Supra ya?"

"Ngga kok"

"Kak, Supra tuh kan sebagian dari kekuatan kakak, wajar kalau perasaan kakak terhubung dengannya"

"Emang bisa gitu ya?"

Kita ganti background nya ke kelas 1-1 dimana Solar berada. Nampaknya ia juga sedang gelisah dilihat dari ekspresi melamun nya yang sama seperti Halilintar.

"Dari tadi kok gelisah mulu ya... Kek ada yang gua takutin.. tapi apaan.." begitu pikirnya sambil menatap pulpen yang ia putar putar dijarinya.

.
.
.

Kembali melihat Supra, sekarang ia sedang ikut bersekolah di taman kanak kanak bersama Pipi. Supra juga nampaknya senang memiliki teman baru.

Hari ini, guru sedang mengajarkan hitung menghitung kepada murid murid kecilnya.

"Baiklah... Satu tambah satu sama dengan?"

"Dua!!" Ucap serentak para murid

"Dua tambah dua sama dengan?"

"Empat!!"

"Bu guru! Tak ada kah soal yang lebih sulit sedikit? Bukankah kita kemarin sudah belajar ini?" Ucap salah satu anak mengangkat tangan nya

"Uhmm... Oke.. coba kalian hitung, ibu ada dua apel, kemudian diberi apel lagi oleh Mak cik kantin dua apel, setelah itu, ibu kasih ke dua apel untuk anak murid ibu, sisa berapa apel ibu?"

"Susah nya!"

"Kata nya mau yang susah" balas ibu guru tersebut dengan senyuman

Disaat yang lainnya sedang menghitung, dengan percaya dirinya Supra menjawab "ada dua apel!"

"Ehh? Kok tahu?" Pipi

"Kan gulu ada dua apel ditambah dua sama dengan empat dikurang dua masih 2 kan?"

"Betul sekali, adek siapa namanya?"

"Supla!"

"Adek Supra pintar sekali ya, bagaimana jika lima ditambah empat?"

"Sembilan!"

"Sepuluh kurang satu ditambah dua?"

"Sebelas!"

Anak Siapa Ini? // COMPLETETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang