03. Do You Love Her?

117 12 2
                                    

Just trust me and we're save, Aldi.

click for your favorite character here and, thank you.

chapter 03. Do You Love Her?
――――――――――――――

Zen mengetuk-ngetuk pelan mejanya. Tangan kanannya mulai berkeringat meremas pulpen hitam yang ia gunakan untuk mencorat-coret notebook pada halaman yang masih kosong.

Seorang guru dengan perawakan tidak terlalu kurus dan tidak terlalu gemuk sibuk menjelaskan sejarah akutansi. Matanya yang terlihat tegas dengan kantung mata dibawahnya menatap satu per satu murid IPS 1.

Cewek itu melirik arlojinya, jam 2 siang. Ini mata pelajaran terakhir.

Sepuluh menit pelajaran dimulai gadis itu masih tak kunjung tenang. Ada yang aneh, ada yang hilang.

Aldi tidak ada.

Terakhir Zen melihat Aldi yang masih asik men-dribble bola basketnya di lapangan indoor bersama para anggota KAISAR. Setelah itu Zen kembali menghabisi waktu istirahat terakhirnya bersama Sheirra dan Lexa.

Akhirnya gadis itu berbalik, menatap lekat laki-laki dengan sebelah tangan yang menopang wajahnya.

"Apa? Jangan nanya soal ke gue, kan lo bisa."

"Ck, bukan!"

"Lo serius gak khawatir sama Aldi? Dia belum balik loh, sampai sekarang!"

"Emang dia gak ngabarin lo?" Tanya Zhafran.

Zen menggeleng.

"Berak kali," jawab Zhafran tanpa ambil pusing. Tangannya kembali sibuk berkutat dengan pulpen.

"Ck, lo tuh serius dulu bisa gak, sih?" Sungut Zen.

Zhafran mendongakkan kepalanya. "Ya, terus? mau gimana?"

Zen terdiam sebentar. "Gue cari."

Zhafran membulatkan matanya. "Serius lo?"

"Gue tadi liat Aldi ke UKS. Dia bopong cewek,"

"Cewek?!" Kompak Zen dan Zhafran.

Keduanya beralih pada Jenna yang duduk tepat disebelah Zen.

"Siapa?"

Jenna meringis pelan. Ia menoleh lalu mengecilkan volumenya. "Gak tau, Zhaf. Gue cuma liat Aldi, itupun sepintas karna keburu bel."

"Ada perlu apa kalian disana?"

Ketiga pemuda itu membungkam mulutnya.

"Saya belum membuka sesi diskusi. Tidak ada yang mempersilahkan kalian untuk berbicara ketika saya berbicara juga." Ucap Pak Marta.

"Maaf, Pak. Saya izin ke UKS, kayaknya saya kurang sehat, Pak. Kepala saya pusing," Jawab Zen.

"Kalau sudah tau sakit lebih baik dari awal tidak mengikuti pelajaran saya. Silahkan beristirahat, Zennaya."

HEKSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang