13. Hujan Pun Kalah Deras.

52 8 0
                                    

1 vote sangat amat berarti.

@coretanauvina_ @heksauniverse_ on Instagram

―――――

Suara pintu terbuka dengan amat perlahan. Seorang pria paruh baya menyalakan saklar lampu sebelum menghampiri sosok yang masih nyaman meringkuk dalam selimut, dengan laptop yang masih menyala disampingnya.

Selimut itu ia buka, menampilkan wajah dari putrinya yang masih tidur dengan memelas. Lalu mendarat sebuah kecupan pada dahi itu.

"Alexa... bangun."

Merasa pundaknya digoyangkan, dahi Alexa mengkerut. Dengan penuh rasa malas ia membalikkan posisinya menghadap pada tangan-tangan yang berhasil membangunkannya.

"Ayah?" Segera cewek itu duduk dan merapikan rambutnya.

"Begadang lagi, ya, Nak? Laptopnya sampai masih hidup gitu,"

Tatapan laki-laki yang kerap disebut ayah tersebut mengalihkan atensinya pada website sebuah perusahaan yang―dulunya adalah saingan besar perusahaannya sendiri.

Cepat-cepat Lexa menutup laptopnya. "Nggak, kok, Yah. Cuma lupa matiin aja, semalem ketiduran."

Pria itu menghela nafas. Tangannya tergerak menyisir rambut Alexa yang berantakan. "Ayah minta maaf, kalau kamu masih belum bisa ikhlas."

"Kenapa minta maaf? Ayah gak salah. Bahkan mungkin.. ini salah Lexa."

"Lexa gak salah. Mungkin memang takdir kita. Tuhan... terlalu sayang Bunda."

"Masalahnya, Lexa udah bikin Bunda sama calon adik Lexa pergi, Yah. Gara-gara Lexa."

Ingatan-ingatan tentang kejadian 6 tahun silam itu muncul kembali memenuhi kepala Lexa. Membuat pandangan matanya sedikit kabur.

Hari dimana ia benar-benar menyesali bahkan membencinya untuk seumur hidup. Karena di hari itu juga, wanitanya, Bundanya, sumber kebahagiaan sebagai pertahanan hidupnya harus meninggalkan dunia. Dalam keadaan mengandung.

Saat itu sepulang mereka berkunjung ke salah satu tempat wisata. Lexa yang masih asyik ingin bermain di taman dengan aneka ragam permainan merengek untuk kembali, tapi tidak diiyakan karena hari yang sudah terlalut sore.

Tanpa menghiraukan, Lexa kecil berlari untuk kembali menyusuri taman, membuat sang Bunda kelimpungan untuk menyusul dirinya, sebelum sebuah bus melintas pesat dan menabrak Bundanya.

Lexa kecil berhenti. Suara decitan, tubrukan dan rem dadakan dari kendaraan-kendaraan di belakang bus sukses membuatnya membalikkan badan sebelum berteriak sehisteris mungkin. Terus menangis sama halnya sampai dengan malam kemarin.

Pria itu mendongakkan kepalanya berat. "Lexa.. seberat apapun kehidupan tanpa Bunda, jangan lupa Lexa selalu punya Ayah ya, princess? Ayah sudah janji pada Bunda untuk selalu jaga putri Ayah ini. Itu pesan dari ratunya Ayah."

"Lexa gak perlu sejauh ini mencari tau identitas dari supir bus itu. Ayah... Ayah minta maaf belum berhasil menemukan siapa otak dari kecelakaan itu. Polisi menganggap kasus ini murnu kecelakaan. Ayah juga... gak rela."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HEKSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang