• From Home •
•~~•
Aku sudah terbiasa untuk menerima banyak hal, Ma
Tapi buat kali ini, aku nggak sanggup—LeeJeno—
Jangan lupa senyum barisan calon istri orang
—Jeno—
•~~•
—Jeno sempat heran, sebenernya muka Haechan tuh setebal apasih sampai kalau lagi pakai mode reog, urat malunya berasa kecabut entah kemana.
"Dadah Ryujin!"
"Bacot!"
"Eh eh...galak" Haechan tergelak diiiringi dengan cekikin Renjun, Ryujin yang nahan malu setengah mati bergegas untuk melenggang pergi dari kantin, please banget Ryujin pengen pindah sekolah aja!!!.
Jadi ceritanya hari ini Haechan baru aja nembak Ryujin di kantin sekolah, anak laki-laki itu berteriak kencang menggunakan toa yang entah ia dapat dari mana, kini seantero siswa-siswi serta mamang kang jualan sama-sama melongo tidak percaya, yang justru membuat Ryujin memelototinya galak.
"Gak di jawab euy!"
"Santai dong, lagian lo bego banget, udah tau itu nyai satu kalau ngamuk bisa ngalahin Pa Jepri yang ngupas kulit duren pake tangan kosong"
"Kene juga Pa Jamal!"
"Soalnya dia punya perut yang kaya batu bersusun"
"Lagian si Ryujin kan punya cowok Chan" Jaemin mengingatkan dengan wajah yang santai.
"Eh iya aing lupa!" Haechan nampak mengerjap beberapa saat, sebelum ekspresinya berubah tengil seperti biasa "Kalau pacaran mah bisa putus ini, santuy bre"
"Yeu si tolol"
"Eits kalau soal urusan percintaan, gue masih lebih unggul dari Pa Jamal"
"Halah moncong mu cinta-cintaan!"
KAMU SEDANG MEMBACA
From Home : Life Is Still Going On
Fanfic[Bagian kedua dari (From Home : To my youth and my world)] "Dunia rusuh kalau ada kalian ber-empat" "Tapi sampai sekarang belum ada kekosongan jabatan gara-gara kita" "Kita juga gak nakal!" "Definisi nakal apa sih?" "Gak bisa ngerjain soal matematik...