• From Home •
•~~•
Dan mereka yang kembali dipertemukan dengan luka
—Jaemin—
Jangan begadang ya, besok masih harus ada aktivitas, tidur yang nyenyak, semoga kita bisa dipertemukan ❤
—Nana#bukangombal—
•~~•
—Hari demi hari kembali berganti, tanpa disadari, tanpa terhitung, rasanya dunia terus bergulir berdampingan dengan waktu— rasanya dunia tak akan pernah membiarkan segala resah ini berakhir, menjadikan permasalahan seakan tak berujung.
Jaemin kini menatap sendu ke arah Haechan yang baru saja menyandarkan tubuhnya dengan lesu, anak itu nampak terdiam tak kala kedua matanya menangkap satu kalimat yang terpampang pada layar komputer di hadapannya.
JANGAN PUTUS ASA TETAP SEMANGAT!
Ada satu tarikan nafas berat yang Jaemin yakini susah payah Haechan lakukan.
Anak itu mengulurkan tangannya untuk menepuk bahu Haechan.
"Chan?"
"Gue Fine, gue fine—" Haechan menyengir lebar diikuti dengan suara tawa yang seakan dipaksakan "—Masih ada tahun depan Jaem— gue gak akan mati kalau gak kuliah tahun ini"
"Kaga apa-apa kalau Lo mau kecewa"
"Gue udah siap untuk kecewa, jadi kaga apa-apa, emang belum saatnya aja"
Jaemin nampak terkekeh sesaat, lengannya mengerat untuk merangkul Haechan lebih dalam.
"Gue temenin Chan, santuy"
KAMU SEDANG MEMBACA
From Home : Life Is Still Going On
Fiksi Penggemar[Bagian kedua dari (From Home : To my youth and my world)] "Dunia rusuh kalau ada kalian ber-empat" "Tapi sampai sekarang belum ada kekosongan jabatan gara-gara kita" "Kita juga gak nakal!" "Definisi nakal apa sih?" "Gak bisa ngerjain soal matematik...