Chapter 12

114 14 4
                                    

hiii temannnssss
sedang apaaa
how's ur day?
semoga baik yaa

mampir ke instagram yuu
@wp.k_kunci

selamat membaca temannsss

***

Gadis cantik berhijab itu masih tetap duduk sendiri di kantin sejak sepuluh menit yang lalu. Ia sedang menunggu kakak lelakinya, karena mereka sudah membuat janji saat tadi berangkat sekolah.

Ayra yang bosan menunggu itu memilih untuk berkutat dengan ponselnya. Sahabat terdekatnya izin tidak masuk sekolah hari ini. Jiaa bilang, salah satu saudaranya meninggal, jadi ia harus ikut melayat dan tidak bisa masuk sekolah.

Tak lama, datang Nino dengan delapan orang lainnya. Tujuh dari mereka sudah Ayra kenali wajah dan namanya, tapi, siapa lelaki tampan yang satu itu? Wajahnya seperti tidak asing.

Mereka langsung menduduki kursi masing-masing. Tentu saja Nino duduk disamping Ayra yang duduk dibagian paling ujung. Tepat didepannya adalah lelaki tampan yang wajahnya nampak tidak asing dimata Ayra. Sepertinya mereka pernah bertemu.

"yang kemarin ya? " tanya Ayra kepada lelaki didepannya.

Lelaki itu menampilkan senyuman manis khasnya tanpa menjawab pertanyaan Ayra.

"udah kenal? " tanya Nino.

"kemarin ketemu di perpus. Tapi yang kemarin gak pake kacamata, kembar ya? " terangnya.

Semua tertawa mendengar pertanyaan Ayra barusan. Ayra yang tidak mengerti dengan situasi itu diam dengan wajah polosnya. Lelaki tampan yang satu itu memang terkadang memakai kacamata, tetapi hanya saat belajar saja. Dan sekarang bukan saat belajar, jadi, dia tidak menggunakannya.

"dia pake kacamata kalo belajar aja Ay, jadi sekarang dia lepas. Namanya tapi panggil aja ," jelas Nino.

Ayra mengangguk sambil cengengesan, lalu ia kembali memainkan ponselnya saat pesan masuk dari Jiaa. Ya. Sedari tadi ia memang berkirim pesan dengan Jiaa, membahas hal random yang tidak penting. Lelaki didepannya itu masih tersenyum kearahnya yang sedang bermain ponsel tanpa ia sadari. Padahal yang lain sangat melihat jelas kalau dia, Arkana, memandangi Ayra sambil tersenyum-senyum. Para anggota Leggero sebenarnya kebingungan melihat tingkah Arkana yang berbeda itu.

Arkana Nasution, wakil ketua Leggero Gang. Dipanggilnya Arka, tapi anak Leggero lebih sering memanggilnya dengan sebutan "Kana", singkatan dari Arkana Nasution. Bisa tebak siapa yang pertama membuat julukan itu? Siapa lagi kalau bukan Nino, si tukang ganti nama orang.

Nino yang juga menyadari hal itu mengirim pesan kepada Arkana tanpa ada yang mengetahui.

To Kana
berhenti liatin adek gue atau gue colok mata lo!!

Arkana langsung membuka ponselnya yang langsung tertera pesan dari Nino. Ia melirik Nino dan tersenyum usil.

To Boss Nin
gue suka adek lo Boss

Kali ini sorot mata Nino mulai menajam. Sebenarnya ia agak terkejut dengan isi pesan balasan dari Arkana. Seorang Arkana yang bahkan anti cewek itu berkata kalau ia menyukai seseorang? Terlebih orang itu adalah adik dari sahabatnya.

Alasan Arkana menjadi lelaki yang anti cewek adalah karena ia ditinggalkan oleh Ibunya sejak dia berumur lima tahun. Umur dimana, seorang anak sangat membutuhkan sosok seorang ibu yang terus mendukung dan menemaninya. Tapi justru disaat itu sang ibu malah meninggalkan dia dan Ayahnya karena sang Ayah mengalami kebangkrutan dan perlahan kehilangannya semua hartanya. Tapi Ayah Arkana yang merasa mempunyai tanggung jawab kepada anaknya itu tidak menyerah dan bangkit dari keterpurukan hingga sekarang mereka mencapai ke kejayaannya lagi.

Don't Touch Our 'BATARI' -!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang