WAY || 3

315 28 2
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

....

Setelah berpamitan dengan kedua orangtuanya, Cayena kini berjalan menuju kamarnya sambil dipandu salah satu ketua asrama putri yang bernama Saras.

Setibanya di depan kamar, Saras langsung mengetuk pintu dan mengucap salam. Tak lama terbukalah pintu itu menampilkan seorang perempuan cantik berkerudung hitam dengan tubuh mungil.

"Mbak Ve, perkenalkan ini Cayena, teman baru sampean sekaligus teman sekamar sampean." Ucap Saras sambil memperkenalkan Cayena.

Perempuan itu bernama Veeya Khaulah. Seorang gadis yang mempunyai wajah baby face yang imut dan polos. Ia adalah seorang perempuan lugu nan sholehah dan baru-baru ini sudah hafal tujuh belas juz Al-Qur'an.

Veeya memandangi wajah dan penampilan Cayena dengan penuh kekaguman. Lalu, menyodorkan tangannya pada gadis itu.

"Veeya." Ucapnya lembut.

Cayena menyambut uluran tangan itu, "Cayena." Ucapnya.

"Nah, sekarang udah saling kenal toh, harus yang akrab terus loh ya ndak boleh ribut-ribut. Nanti kalo Cayena mau keliling pesantren, bisa matur ke Veeya ya, terus Veeya juga harus membantu temannya buat mengenal lingkungan pesantren, karena mbak Cayena kan masih baru." Ucap Saras panjang lebar.

"Nggih mbak Saras, kula sampun sumerep." Jawab Veeya.

"Ya sudah, saya tinggal dulu ya. Assalamualaikum." Pamit Saras.

"Wa'alaikumssalam." Balas Veeya dan Cayena, dan setelahnya Saras pergi.

"Ayo mbak, mari masuk." Ucap Veeya mempersilahkan Cayena.

"Makanya aku tadi kaget, tiba-tiba ada orang datang ke kamar sambil bawa-bawa koper. Eh lah kok ternyata ada anak baru." Ucap Veeya sementara Cayena melihat-lihat dekorasi kamar.

Kamar yang akan ia tempati, memang tidak sebesar kamar rumahnya. Disini hanya tertata dua kasur, tidak ada AC hanya ada kipas gantung, tidak ada kamar mandi didalamnya, dan di meja nakas terdapat buku-buku islami.

"Nah, tempat tidurnya sampean disini." Ucap Veeya setelah selesai merapikan sedikit tempat tidur Cayena.

Cayena mengangguk singkat, lalu duduk di tepi ranjang kasurnya. Sangat kecil, jika dibandingkan dengan ukuran ranjang miliknya dirumah.

"Jadi sebelumnya, Lo sendirian disini?" Tanya Cayena pada Veeya yang sedang merapikan buku-buku islami tadi.

"Hm? Iya mbak, saya sendirian. Tapi sebelum itu saya ada teman sekamar kok, cuma anaknya pindah. Eh tiga hari setelahnya, ini sampean datang." Jelas Veeya dan Cayena hanya memanggut-manggut.

WHO ARE YOU?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang