WAY || 10

264 23 2
                                    

Tap! Tap! Tap!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tap! Tap! Tap!

Veeya dan Cayena berjalan dengan langkah cepat, lebih tepatnya Veeya menarik lengan Cayena sambil membawa gadis itu menjauh dari kantin usai kejadian tadi.

Langkah Veeya terhenti di depan masjid, gadis itu membalikkan badannya menghadap Cayena dengan tatapan menyiratkan kemarahan. Cayena hanya diam sambil mengalihkan pandangannya.

"Mbak tahu, mbak ga seharusnya melakukan hal seperti tadi. Mempermalukan orang didepan umum seperti itu perbuatan ga baik mbak." Ucap Veeya membuat Cayena mengernyit tidak terima.

"Ini adalah perkataan manusia, yang barusan juga diperlakukan hal yang sama. Gita ngata-ngatain lo parah banget kayak tadi tapi bisa-bisanya lo cuma diem nunduk kayak orang bego." Ujar Cayena membuat Veeya menghela napas.

"Mbak, seburuk-buruk apapun seseorang memperlakukan kita, alangkah baiknya kalau kita tidak membalas. Seperti Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam, beliau beberapa kali dihina, dicaci maki, sampai dilempari kotoran oleh orang kafir, namun beliau tidak pernah membalas dengan hal sedemikian rupa, malah Nabi mendoakan hal kebaikan pada orang kafir itu. Mbak, ini bukan tentang harga diri atau apa, tapi ini adalah ujian sebagaimana keihklasan hati kita." Jelas Veeya dengan bahasa sehalus mungkin agar Cayena mudah memahami.

"Gue bener-bener ga ngerti sama komposisi otak lo Ve. Bukannya perkataan terimakasih yang gue terima, malah jadi ceramah." Ucap Cayena dengan nada kecewa.

"Mbak..."

"Terserah lo deh. Balik aja sana ke Gita, mohon-mohon maaf sampe sujud kalau perlu." Ucap Cayena sambil melangkah pergi meninggalkan Veeya.

"Mbak Cayena ga gitu mbak!! Mbakk!!" Seru Veeya kala Cayena pergi.

Dari belakang datanglah Lya dan Lina yang sedari tadi juga mendengar percakapan Veeya dan Cayena. Dan menurut mereka berdua, Veeya itu ada benarnya, karena jika tidak maka masalah tidak akan jadi besar, bisa saja Gita sewaktu-waktu datang dan mengusik mereka lagi karena tidak terima dipermalukan didepan umum.

Lya menghampiri Veeya sambil memeluk pundak gadis itu, disusul Lina yang berdiri disamping Veeya.

"Udah Ve, udah. Yang penting kamu udah berusaha ngasih tahu." Ucap Lya berusaha menenangkan.

"Ya tapi mbak Cayena jadi salah paham Lya. Dia marah." Ucap Veeya dengan nada sedih, gadis itu menunduk memejamkan mata sambil memijit pelipisnya.

"Insyaallah Cayena bakal secepatnya mengerti Ve, dia cuma butuh waktu sendiri buat merenungkan kembali perkataan kamu." Ucap Lya.

"Nggak."

Suara rendah yang tiba-tiba terdengar dari Lina, membuat Lya dan Veeya menatap gadis itu dengan bingung.

"Gue rasa, dia bukan tipe cewek seperti yang lo bilang tadi Lya." Ucap Lina sambil mengepalkan tangannya, menahan untuk tidak gemetar.

Lya tertawa hambar, "Maksud kamu apa Lin, Tentu aja Cayena pasti memikirkan kembali---"

WHO ARE YOU?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang