#27. consecutive mistakes

64 20 3
                                    

Haii guys
Hehe, setelah tertimbun belajar untuk kenaikan kelas dan pikiran yang mentok ide, akhirnya saya kembaliiii 😭

Semoga kalian masih setia nunggu yaa prend (〒﹏〒)...

Jangan lupa votmennya, sedihh menurun terus votmennya (╯︵╰,).

⚠️Disclaimer : terdapat adegan kekerasan, darah, dsb, bagi yang dibawah 17 tahun atau tidak dapat membaca hal tersebut harap tidak melanjutkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⚠️Disclaimer : terdapat adegan kekerasan, darah, dsb, bagi yang dibawah 17 tahun atau tidak dapat membaca hal tersebut harap tidak melanjutkan.

⚠️ BACA DENGAN BIJAK! ⚠️








Setelah seharian mengistirahatkan diri, Yoonhae memutuskan untuk membersikan diri.

Yoonhae kemudian mengenakan piyama tidurnya meski baru jam delapan malam, karena tidak mungkin juga ia akan keluar selarut ini, apalagi besok ia sudah harus datang ke pertandingan.

Yoonhae kembali mengecek ponselnya, tidak ada tanda-tanda jika Minho menghubunginya kembali.

Sebenarnya kemana pemuda itu pergi hingga sekedar untuk membuka ponselnya ia tidak mampu, ingin rasanya gadis itu menghawatirkan Minho, namun dari segi mana? Minho sendiri selalu pulang larut malam.

"Hulf... Lo utang penjelasan nho.." cicit Yoonhae mendaratkan pantatnya ke kursi belajar sambil memandang foto keluarga yang masih setia berdiri disana.

Foto keluarga dimana sepasang suami istri nampak tersenyum penuh kasih dengan gadis mungil diantara keduanya.

Ironinya gadis itu hanya tinggal sebatang kara dengan kepingan ingatan yang sebagian menghilang, hingga baru sadar selama ini ia hidup dalam bayang-bayang kebohongan.

"Ayah... Ibu.. Yoonhae rindu.. Yoonhae ingin bertemu kalian.. maaf Yoonhae tidak tahu kenapa kalian bisa berakhir seperti itu."

Tak terasa hujan mulai mengguyur basah atap tempat gadis itu huni, ia segera mengakhiri lamunannya dan pergi tidur.

Di sisi lain Seorang pemuda dengan kemeja putih basah melekat di badannya, sambil memegang stir mobil raut kecemasan memikirkan kesimpulan berdasar kenyataan belum pasti dengan perasaan gusar.

Menit menunjukkan hampir sebelas malam namun seakan takdir meminta nya untuk diam.

Singkatnya, keadaan sedang tidak berpihak padanya malam ini, ia menyesal pergi membawa mobil ke tempat itu.

Tepat pukul dua belas kurang tiga menit, kendaraan Chris berhenti tepat didepan kediaman murid nya.

"Shit!" Chris langsung bergegas masuk dan menaiki tangga, tanpa basa-basi ia memutar knop pintu kamar Yoonhae dan langsung membukanya.

/Sling!

Sebuah belati berhenti tepat dibagian lehernya, siap menghunus kulit mulus Chris sekali gesek.

Sport Teacher | Bangchan FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang