Dengan usahanya Yoonhae berhasil melepas tali Minho, dan berganti Minho melepas tali Yoonhae.
Kain selebaran yang tadinya digunakan sebagai penutup mata Yoonhae menggunakan untuk menutup luka sahabatnya.
"Hiks.. Minho..." Lirih Yoonhae kala memandangi sahabatnya yang berusaha untuk duduk bersandar pada dinding.
"Hey? Lo kenapa?" ucapnya sambil menahan rasa sakit.
"M-maafin gue.. Lo kek gini karna bantu kasus gue kan? Iyakan??" Pekik yoonhe mencengkeram dadanya kuat.
Sementara yang ditanya hanya tersenyum menyerangai "Aha? Lo masuk rumah gue dengan tidak sopan rupanya?"
"Minho bukan saatnya Lo mempermasalahin itu!"
"Tapi benarkan? Lo tahu itu semua pasti karna masuk rumah gue dengan lancang Lo baca semua berkas gue?" potong Minho berbicara cepat karena tenaganya tidak banyak.
"Maaf," hanya maaf yang saat ini sanggup Yoonhae curahkan, ia tak bisa berbuat banyak dan sesaat ia ingat sosok yang tadi terluka menolongnya.
Marah memang Yoonhae saat ini, namun bukan waktu yang tepat untuk melampiaskannya.
Tanpa sadar air mata Yoonhae kembali mengalir walau dirinya sendiri hanya diam memandangi lantai kosong berdebu didepannya.
"Y-yoonhae? A-apa gue terlalu keras?" Tanya Minho khawatir karena gadis itu tiba-tiba menangis setelah ia bentak.
"Minho.. Kak Chris tidak mati kan?" tanya Yoonhae spontan mendapat perhatian penuh sahabatnya.
"Maksud Lo? Apa terjadi sesuatu sebelum ini!?"
Minho mendekati Yoonhae perlahan-lahan sambil tetap menutup lukanya, ia mengusap rambut gadis itu sambil menenangkannya "Yoonhae.. tell me, apa terjadi sesuatu?"
Yoonhae menggelengkan kepalanya, dan langsung menubrukkan diri ke dada Minho, seakan tak peduli meskipun temannya ini penuh darah dan debu.
"K-kak Chris.. k-kak Chris..."
"Bilang Yoonhae."
Pada akhirnya Yoonhae menceritakan semua yang terjadi, rinci, jelas, seakan skenario buruk itu terlalu melekat.
Minho terkejut, namun kemudian ia tersenyum tipis, "kedua kalinya.. gue gagal melindungi kalian." Lirih Minho dengan volume nya yang paling kecil, bahkan mungkin Yoonhae tidak terlalu jelas menangkap volumenya.
"M-minho hiks!" Air mata Yoonhae berderai deras, diselimuti rasa takut akan kehilangan.
Chris sudah seperti sosok orang tua kedua baginya, yang mendidik, memberi ajaran, bahkan memperhatikan dirinya barang sepele sekalipun.
Ataukah sekarang gadis itu mulai menyukai sang guru yang ia benci?
Entahlah, perasaan manusia dapat berubah-ubah bahkan setelah mendapat tragedi pra-trauma berkepanjangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sport Teacher | Bangchan Fanfiction
Fiksi Penggemar"Masa lalu itu seperti pondasi rumah, meski tenggelam namun tetap menjadi bagian." Namaku Yoonhae, aku adalah gadis kelas dua belas yang membenci olahraga, 24/7 rebahan, 1% tingkat kesabaran. Pengidap Astraphobia akibat trauma dalam yang bahkan tida...