"Masa lalu itu seperti pondasi rumah, meski tenggelam namun tetap menjadi bagian."
Namaku Yoonhae, aku adalah gadis kelas dua belas yang membenci olahraga, 24/7 rebahan, 1% tingkat kesabaran. Pengidap Astraphobia akibat trauma dalam yang bahkan tida...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jangan lupa Vote yuk sebelum lanjut biar aku semangat ✨ Happy Hallucination ✨ _____________________________________
[Yoonhae Pov]
Aku melihat sosok membuka pintu rumah dengan samar sambil membawa sebilah senjata tajam.Tak terlihat begitu jelas karena pencahayaan rumah tiba tiba mati.
Ia terlihat mengendap endap disebalik tirai kamar,berjalan cepat kearahku lalu membuka selimut tebal yang menutupi tubuhku.
mulutku tiba tiba dibungkam oleh seseorang,Badanku seperti diseret lalu tanganku diikat disebuah kursi kayu dengan erat.
Dua sosok lain mencoba berteriak memanggil namaku kala sebuah Guntur berbunyi menambah kesan malam yang suram.
Sosok tersebut berbalik bersiap melayangkan senjatanya kearahku yang lemas tak berdaya.
Dan..
/Cres!
"JANGAN BUNUH AKU JANGAN!!!"
"Yoonhae bangun Yoonhae!?"
Aku memberontak sambil menutup mataku dan berteriak minta tolong,seseorang memegang kedua lengan tanganku tak membiarkan aku lolos dan berusaha menghentikan segala kalimat yang akan aku keluarkan.
"LEPASKAN AKUUU AKU MOHONNN JANGAN BUNUH AK-"
"-Yoonhae buka matamu!Ini aku Christopher!"
Setelah seseorang tersebut menyebutkan namanya,aku mulai tenang dan membuka mataku dengan perlahan.Kulihat disekelilingku,sebuah ruangan yang sama namun sedikit lebih cerah dan berwarna.Bukan tanganku yang diikat dengan tali disekap disebuah kursi.Namun sosok lelaki dengan wajah bingung dan panik berada didepanku.
Ia lalu duduk ditepi tempat tidurku dan meletakkan kedua lenganku diatas lututku.
"Tenang ya...apakah kamu bermimpi buruk?" Ujar pak Chris dengan nada lembut nan berat yang belum pernah kudengar sebelumnya-Mungkin karena ini masih pagi,biasanya suara laki laki baru bangun tidur memang terlihat lebih lembut,setuju gak?
Pak Chris lalu mengambilkanku segelas air mineral,membantuku untuk meminumnya.
"Bagaimana?sudah merasa lebih baik?" Tanya Pak Chris sambil mengangkat daguku dan mengusap pelipis pipiku.Aku mengangguk dengan ragu.
Senyuman indah semu yang belum pernah kulihat Sebelumnya terukir cantik di paras tampan sang guru,walaupun hanya kecil dan nyaris tak terlihat,aku bisa merasakan jika senyuman pak Chris tidak dibuat buat.
"Kenapa melihatku seperti itu?"
Kalimat pak Chris tanpa jeda membuatku tersadar dari lamunan.
"Bangunlah,ini sudah pagi.Apakah kou tidak ingin berangkat ke sekolah?" Tanya Pak Chris lalu beranjak dari ranjangku.
