Yoonhae menyerah, tidak ada jalan keluar lagi cukup sudah ia menghantam, memukul, bahkan mendobrak pintu hasilnya tetap nihil.
"Sudah Yoonhae, Ruby itu orang yang cukup hati-hati, ia tak mungkin memberikan celah barang sekecilpun pada ruangan si penyandera."
"Diam Minho! Gue mau kita keluar hidup-hidup dari sini!" Sargah Yoonhae saat pemuda itu berusaha untuk mencegahnya.
"Gue bisa pastiin nyawa Lo selamat Yoonhae, Calm down.." lirih Minho.
Tangan Yoonhae semakin mengenggam erat, ia menatap sahabatnya setengah murka, "Lo sama gue bakal keluar bernyawa Minho!"
Pemuda tersebut hanya meresponnya dengan senyuman remeh, ia berdiri sambil memegangi lukanya. Wajahnya sudah semakin sayu dan pucat karena kehabisan darah.
"Minho jangan! kau duduk saja, nanti luka mu terbuka," ucap Yoonhae langsung memeganginya untuk kembali beristirahat.
"Yoonhae, maaf kalau selama ini gue ada salah sama Lo.." lirih Minho memegangi pergelangan tangan gadis yang sudah ia anggap sebagai adiknya itu.
"Nho, Lo ngomong apa? Jangan ngomong macem2!" tekan Yoonhae, kalimat-kalimat seperti inilah yang Yoonhae takutkan.
"Yoon, gue udah anggap Lo sebagai adik gue sendiri, maaf gue boong soal kematian orang tua Lo, Lo menderita amnesia sementara namun nyatanya sampai sekarang Lo gak inget apapun." Minho pun menghentikan ceritanya sebentar menatap sendu gadis itu.
"Nho Lo-"
"Yoonhae huh... Biarkan gue ngomong." Potong Minho sambil mengatur nafasnya.
"Dulu Chris ngotot buat ke rumah Lo karena ngeliat tanda.."
"T-tanda?"
"Iya kami menyelesaikan sebuah pesan rahasia yang tertanda di pagar rumahmu, setelah Chris menyelesaikan tanda tersebut dia yakin akan terjadi sesuatu sama Lo..."
Flashback
(Lanjutan cuplikan part #6. Flasback)"Itu bermaksud untuk menunjukkan tempatnya, buronan ayahku ini selalu memberikan istilah istilah promosi iklan" Kata Chris lalu meletakkan pulpennya.
"Meski ini hanya opini gue, tapi gue tetep Khawaktir, harap-harap gak terjadi sesuatu pada anak itu."
"Ah, Yoonhae tidak memiliki musuh apapun gue rasa jadi gak perlu khawatir." balas Minho meminum kembali seduhan yang ia buat.
Namun Chris tampak berfikir keras, "Bagaimana orang tua Yoonhae? Apa profesinya?"
"Profesinya? Entahlah, gue liat dia sering ke kantor mengenakan kemeja biru. Katanya ia hanya seorang karyawan biasa dari sebuah perusahaan, namun Tuan Choi tidak pernah bilang diperusahaan mana ia bekerja," jelas Minho.
"Tuan Choi? Okey..." Chris mencoba mengotak-atik laptopnya dan mencari sebuah data dari folder rahasia yang ia punya.
Folder tersebut adalah data-data rekan ayahnya ia berhasil ia retas sendiri, bukan untuk kepentingan komersial atau berbuat kejahatan cyber (lebih tepatnya bukan untuk pencurian data yang merugikan pemilik data).
KAMU SEDANG MEMBACA
Sport Teacher | Bangchan Fanfiction
Fanfic"Masa lalu itu seperti pondasi rumah, meski tenggelam namun tetap menjadi bagian." Namaku Yoonhae, aku adalah gadis kelas dua belas yang membenci olahraga, 24/7 rebahan, 1% tingkat kesabaran. Pengidap Astraphobia akibat trauma dalam yang bahkan tida...