"Masa lalu itu seperti pondasi rumah, meski tenggelam namun tetap menjadi bagian."
Namaku Yoonhae, aku adalah gadis kelas dua belas yang membenci olahraga, 24/7 rebahan, 1% tingkat kesabaran. Pengidap Astraphobia akibat trauma dalam yang bahkan tida...
Sebelum lanjut Nana ingatkan bahwa Nana gak terlalu ngerti mengenai penyelidikan, detektif, data rumah sakit, kasus, kepolisian, dan lain-lain.
Informasi dan referensi Nana dapat hasil riset dari google, jika kurang akurat atau ada kesalahan dalam pemahaman Nana sebagai penulis, bisa dicantumkan komentarnya agar bisa di perbaiki.
Satu lagi ⚠️Cerita ini MURNI FIKSI⚠️ - Mohon kebijakannya dalam membaca.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
✧ Sport Teacher ✧
Serangkaian pelatihan dan seleksi sudah Yoonhae jalani, ia berhasil lolos dalam seleksi tingkat sekolah dan diajukan untuk perlombaan kota.
Dengan giat Chris melatih gadis tersebut, namun semakin besar saja Yoonhae bertanya-tanya apakah benar Chris menaruh rasa padanya.
Pasalnya, pemuda tersebut memiliki sikap yang cenderung berubah-ubah setiap waktu, terkadang ia bersikap biasa layaknya seorang guru pada muridnya, namun disisi lain ia menjadi sosok laki-laki yang siap mempertaruhkan nyawa demi kekasih hati.
"Okee Yoonhae, sekarang coba mulai latihan lagi, ini yang terakhir setelah itu besok kamu tidak perlu melakukannya lagi, jadikan hari esok untuk istirahat untuk lusa nanti..."
"Baik pak!" ujar Yoonhae memantapkan diri.
"Bersedia..."
(Sikap bersedia).
"Siap..."
(Sikap siap).
"Yoonhae fokus kedepan, loncati rintangan 100 meter tersebut..."
Yoonhae tidak menjawab, ia mengerti jika Chris sedang menguji kefokusannya.
"Bagus... YAK!"
Yoonhae langsung berlari melewati rintangan-rintangan tersebut, hingga akhirnya ia sampai ke garis Finish, dengan waktu lima detik lebih cepat dari sebelumnya.
"Peningkatan yang bagus, sekarang istirahatlah lima belas menit, setelah itu ganti pakaian mu..." ucap Chris.
"Baik..."
Chris langsung meninggalkan tempat sedikit lebih jauh saat ponselnya berdering, saat itu juga Chris langsung mengangkat sambungannya.
"Apa Nho?"
"Chris, gue berhasil nemuin pelakunya.."
"Benarkah?"
"Iya, gue berhasil nyocokkin sidik jari pelaku, selama ini ia menggunakan identitas palsu... Chris.. dia berkeliaran tanpa sepengetahuan Lo tanpa Lo sadari..."
"Maksud Lo? Pelakunya selama ini berdampingan dengan gue? Siapa anjir!?"
