🦊Eps. 3

9.5K 521 54
                                    

🦊 BUDAYAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA 🦊
Spam komen juseyoo..

❃ Typo bertebaran, selamat membaca ❃

Kim Ara terbangun akibat suara alarm yang berbunyi, gadis itu mendudukkan dirinya masih berusaha mengumpulkan nyawanya sampai akhirnya ia bangkit dari ranjang, hendak mengambil handuk yang terlipat di sebuah keranjang tapi tangannya berhenti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kim Ara terbangun akibat suara alarm yang berbunyi, gadis itu mendudukkan dirinya masih berusaha mengumpulkan nyawanya sampai akhirnya ia bangkit dari ranjang, hendak mengambil handuk yang terlipat di sebuah keranjang tapi tangannya berhenti.

Bayangan kejadian semalam kembali terputar dikepalanya. Gadis itu menarik kembali tangannya, "Stop top stop stop stop" ucapnya berkali-kali menggeleng-gelengkan kepalanya.

Dengan menarik napas panjang Ara segera mengambil handuk serta seragam dan satu paket dalaman lalu keluar dari kamar dengan berjalan mengendap-ngendap, gadis itu berharap lelaki Renjun sudah berangkat ke sekolah lebih awal.

"Ara lagi-"

"WUAAA" Kim Ara berteriak histeris terkejut dengan pegangan di bahunya, ia menutup wajahnya dengan handuk dan terus  berteriak sambil melempari apa yang ada di tangannya tak tentu arah.

"Ra ini Bunda hey sayang" Ucap wanita itu menahan lengan Ara agar berhenti berteriak.

Suara itu membuat Ara akhirnya diam dan perlahan menurunkan handuk dari wajahnya. Wajah seorang wanita cantik yang sedang tersenyum adalah hal pertama ia lihat.

Lalu matanya menatap ke belakang wanita itu, seseorang laki-laki yang berdiri dengan setengah wajah yang tertutupi sebuaha kain berwarna merah yang sangat Ara kenali.

Refleks ia menatap tangannya yang hanya tinggal menggenggam handuk. Ia lalu menatap lantai seragamnya sudah berseralan di sana bersama bra nya yang berwarna merah.

Ia lalu kembali menatap laki-laki tadi, saat itu juga matanya membulat dengan cepat menghampiri Renjun. Iya laki-laki yang setengah wajahnya tertutupi kain yang ternyata adalah celana dalam Ara itu adalah Huang Renjun.

Ara dengan cepat mengambil kain itu dan berjongkok memungut seragam serta bra yang bereserakan di lantai. Ia kembali berdiri terenyum meringis menatap Renjun dan wanita yang ada di hadapan mereka yang sedang tersenyum.

Wanita tadi menggeleng-gelengkan kepalanya "Aigoo pengantin baru ini sangat menggemaskan" Ucap tersenyum geli lalu melangkah ke dapur, meninggalkakn dua sejoli itu.

Kini hanya tinggal Renjun dan Ara yang berdiri diam di tempat mereka tadi. Ara menunduk sambil merutuki kebodohannya lagi, belum cukup ia mempermalukan dirinya sendiri tadi malam dan sekarang ia lagi-lagi mengulanginya.

Ara sedikit mengangkat wajahnya memandang lewat ekor matanya laki-laki yang hanya diam di tempatnya sedari tadi tanpa mengeluarkan suara itu.

"M-maaf" Lirih Ara "Gue nggak senga-" Kalimat tercekat di tenggorokkan ketika Renjun menoleh dan menatapnya dengan wajah merah padam dan rahang mengeras.

My Handsome Chairmate  》Renjun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang