🦊Eps. 14

10.6K 519 80
                                    

🦊 BUDAYAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA 🦊
Spam komen juseyoo..
❁Typo bertebaran, selamat membaca❁

200 VOTE BISA YUK BESTIEE!!

200 VOTE BISA YUK BESTIEE!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ara"

Ara yang sedang duduk sendirian memperhatikan siswa yang sedang membuat api unggun menoleh ke belakang, Park Hyunji teman sekelasnya dan teman satu tenda dengannya itu ikut duduk di balok kayu panjang yang ia duduki.

"Kenapa?" Tanya Ara pada Hyunji.

"Lo lagi deket yaa sama Renjun?" Tanya gadis bermarga Park itu pada Ara yang berhasil membuat Ara terkejut.

"Oh i-itu"

"Ara deketnya sama gue bukan sama si belagu itu" Hyunji dan Ara terkejut dengan kedatangan Sosok laki-laki yang mengenakan jaket berwarna hitam senada dengan warna celana jeansnya.

Jeno duduk disamping Ara kemudian dengan santainya merangkul pundak Ara. "Iya kan Ra?" Jeno tersenyum memiringkan kepalanya menatap Ara.

Hyunji menatap dua orang di sampingnya itu dengan canggung "Oh, Jadi lo deketnya sama  jeno?" Tanyanya kemudian tersenyum "Gue pikir lo deket salam Renjun, soalnya Yuna bilang lo sama Ren-"

Hyunji terdiam tak melanjutkan Ucapannya "Gue gabung sama anak-anak yaa" Ucap Hyunji lalu berdiri dan ikut berkumpul bersama siswa yang lain.

"Lo apa-apaan sih" Ara mendorong Jeno dengan kuat sampai laki-laki itu terduduk di rumput.

"Yaa emang kita deket kan, temen pertama lo di kelas kan gue" Ujar lelaki itu kembali duduk di samping Ara.

"Geer banget lo, temen pertama gue di kelas itu Jina, Lee Jina" Bantah Ara sambil memutar bola matanya malas.

"Kalau gitu gue borang ke dua" Seru Jeno, tangannya kembali merangkul pundak Ara tapi dengan cepat Ara menepis tangan lelaki itu dan berdiri dari duduknya.

"Gue nggak sama kaya cewe-cewe yang lo mainin di luar sana yaa" Sindir Ara menatap Jeno dengan tajam.

Jeno terkekeh pelan "Lo ternyata percaya sama rumor itu" Ucap Jeno sambil tersenyum. Pemuda itu kemudian berdiri menghadap Ara sontak Ara mundur dari tempatnya.

Jeno masih memasang senyum manisnya tapi bagi Ara senyum itu adalah senyum paling menyeramkan yang pernah ia lihat dalam hidupnya. Jeno semakin melangkah maju sedangkan Ara semakin mundur.

"Kalian berdua ngapain?"

Suara tersebut berhasil membuat Jeno berhenti. Ara menoleh ke sisi kanannya dan mendapati Yoo Yuna berdiri sekitar tiga meter dari tempat Jeno dan Ara sambil bersedekah dada.

"Lo ganggu aja!" Ketus Jeno.

Yuna tersenyum miring dan menatap Ara dengan pandangan meremehkan "Jadi sekarang lo jalangnya Jeno?" Pertanyaan itu keluar dari mulut Yuna yang berhasil membuat Ara mengepalkan tangannya dengan kuat.

My Handsome Chairmate  》Renjun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang