🦊Eps. 7

10.3K 511 20
                                    

🦊 BUDAYAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA 🦊
Spam komen juseyoo..

❃ Typo bertebaran, selamat membaca ❃

Bunyi ketukan pada pintu kamarnya membuat Ara membuka matanya yang sedari tadi terpejam tapi sebenarnya gadis itu tak bisa tertidur, kepalanya terus dihantui apa yang terjadi kemarin malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bunyi ketukan pada pintu kamarnya membuat Ara membuka matanya yang sedari tadi terpejam tapi sebenarnya gadis itu tak bisa tertidur, kepalanya terus dihantui apa yang terjadi kemarin malam.

Dengan berat langkah gadis itu berjalan kemudian membuka dengan kasar pintu kamarnya "LO MAU NGAPAIN KETUK-KETUK KAMAR GUE!" Teriaknya pada laki-laki yang berdiri di depan pintu siapa lagi kalau bukan Renjun.

"Biasa aja dong, nggak usah teriak-teriak" Ketus lelaki itu "Gue laper, panasin makanan yang Bunda simpen di kulkas" Suruh Renjun.

"Lo nyuruh gue?" Ara menunjuk dirinya sendiri, gadis itu kemudian memelototkan matanya "Panasin aja sendiri!" Bentak Ara hendak menutup pintu kamarnya tapi pintu tersebut dengan cepat di tahan Renjun.

"Mau apa lo hah!" Sungut Ara masih dengan mata melotot.

Renjun hanya diam dan menatap gadis itu dengan datar membuat perasaan Ara tidak enak, bayangan kejadian kemarin malam kembali berputar di kepala Ara. Gadis itu semakin melebarkan matanya.

"WOOAAAA" Teriaknya mendorong Renjun dengan kuat segera membanting pintu kamarnya dan mengunci pintu tersebut.

🦊🦊

Waktu hampir menunjukkan pukul tujuh pagi, tapi Kim Ara masih meringkuk di dalam selimutnya meringis memegangi perutnya yang keram akibat tamu bulanannya. Ketukan di pintu kamarnya seperti semalam membuat gadis itu mengeram kesal.

Dengan penuh susah payah gadis itu turun dari ranjang dan berjalan pelan menuju pintu kamar "Lo mau apa lagi sialan" Umpat Ara pada laki-laki yang paling dia benci sedunia itu.

"Jas gue yang kemaren mana" Ucap Renjun dengan angkuh.

Ara berdecih lalunmemutar bola matanya "Bentar! Gue ambil dulu" Ketusnya kemudian dengan melangkah malas berbalik memunggungi Renjun untuk pergi mengambil Jas laki-laki itu yang kemarin ia cuci karena insiden di kantin waktu itu.

"Tunggu" Renjun menahan tangan Ara.

"Apal-"

"Lo bocor"

"APA?"

Ara dengan cepat mengintip bagian bokongnya dan saat itu juga matanya membulat ketika bagian belakang celana piyamanya yang berwarna merah muda kini berubah menjadi merah.

Gadis itu kemudian memejamkan matanya dan mengigit bibirnya kenapa-kenapa setiap bersama Renjun ia selalu mengalami hal yang memalukan. "Sial" Umpatnya, Renjun benar-benar adalah pembawa bencana untuknya.

Renjun tersenyum miring kemudian masuk ke dalam kamarnya Ara dan mendorong pelan bahu gadis itu "Ke kamar mandi aja, biar gue yang ambil Jas gue sendiri"

My Handsome Chairmate  》Renjun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang