🦊Eps. End

11.1K 467 108
                                    

🦊 BUDAYAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA 🦊
Spam komen juseyoo..
❁Typo bertebaran, selamat membaca❁

🔞🔞

"Kita pulang" Seru Renjun, dari nada suara lelaki itu menunjukkan jika ia sedang bahagia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kita pulang" Seru Renjun, dari nada suara lelaki itu menunjukkan jika ia sedang bahagia.

Nyonya Huang yang berada di dapur yang mendengar suara sangat putra berjalan menuju ruang tengah di mana Renjun dan Ara yang sudah sampai di sana.

Senyum mengembang di wajah Bunda Renjun, dia lega sekarang putra serta menantu kesayangannya itu berbaikan. "Mandi sana, terus istirahat nanti Bunda panggil kalau mau makan malam" Ucap Ny. Huang.

Renjun dan Ara mengangguk patuh lalu naik ke lantai dua, keduanya masuk ke dalam kamar Renjun yang beberapa hari ini Ara tempati.

"Jadi kamu tidur disini?" Tanya Renjun.

Ara mengangguk "Di kamar tamu nggak nyaman mending tidur disini" Jawab Ara merebahkan diri di atas ranjang, tidur terlentang dengan kedua kakinya yang menjuntai di sisi ranjang hampir menyentuh lantai.

Renjun tersenyum laku melepas ranselnya dan meletakkannya di atas meja belajarnya yang dulu sering ia gunakan saat masih tinggal di rumah tersebut. Renjun bergabung bersama Ara berbaring di samping Ara.

Pemuda itu lalu mendekat pada Ara dan tiba-tiba bangkit dan menindih tubuh Ara. Perempuan bermarga Kim itu sedikit tersentak tapi kemudian ia tersenyum lalu mengalungkan tangannya ke leher Renjun.

Ara menarik Renjun mendekat lalu mendaratkan satu kecupan di bibir lelaki itu dan segera melepasnya. Renjun tersenyum membuat Ara menatap penuh curiga lelaki itu.

"Mau apa?" Tanya Ara.

Renjun tidak menjawab, hanya tangan lelaki itu yang bergerak ke bawah masuk ke dalam rok Ara kemudian menarik short pants yang Ara kenakan sampai terlepas.

Ara tidak merontak karena ia memang tidak menolak. Sementara satu tangan renjun berusaha melepaskan celananya, satu tangan lagi melebarkan kaki Ara.

"Ahh!" Pekik Ara terkejut "Belum basah kok main langsung masuk sih! Sakit tau!" Kesal perempuan itu memukul pundak Renjun.

Renjun hanya menyengir kuda "Maaf"  Ucapnya sembari mencium bibir Ara dengan lembut.

"Shhh" Ara sedikit meringis di sela ciumannya dengan Renjun. Kewanitaannya sedikit perih ketika bergesekan dengan milik Renjun yang mulai bergerak maju mundur di dalam lubangnya.

Renjun menyudahi ciumannya, beralih fokus dengan pekerjaannya menghujani liang surgawi istrinya. Temponya memang lambat karena Renjun ingin menikmati setiap detik penyatuannya dengan Ara seperti slowmotion

My Handsome Chairmate  》Renjun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang