Chapter 14 : -1 Festival

323 20 6
                                    

Beberapa hari berlalu, rimuru beserta bawahannya telah melakukan banyak hal di balik bayang bayang. Mulai dari kota utama oarai, sampai meluas ke seluruh pelosok kerajaan Merlomarc, bukanlah perkara yang mudah.

Rangga : "Auuuu... Auuuuu... Auuuuu..."

Rimuru : "Rangga... Rangga..." ( Memanggil rangga dengan telepati darurat )

Rangga : "Rimuru samaaa... Maaf lancang, tetapi saya benar benar terkepung disini"

Rimuru : "Aku ijinkan membuat kerusuhan!"

Rangga : "Dimengerti Rimuru sama !! HUAUUUUUUUUuuu.... "

Pov rangga :

Tempest Star Blod sacrivise !!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tempest Star Blod sacrivise !!!

Pov rimuru :

(Sedang melakukan patroli malam di pantai selatan kerajaan merlomarc, tiba tiba langit menjadi merah dan terlihat serangan beruntun rangga dari sisi lain teluk yang semakin membesar dan membesar )

(Sedang melakukan patroli malam di pantai selatan kerajaan merlomarc, tiba tiba langit menjadi merah dan terlihat serangan beruntun rangga dari sisi lain teluk yang semakin membesar dan membesar )

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rimuru : "Ranggaaaa kau berlebihannnn!!!! " (Teleport ke tempat rangga )

Rangga : "Sumimasennnn !!!!" (Seketika menghentikan serangannya)

Rimuru : "Jika kau kewalahan,  jangan sungkan minta tolonglah kepadaku."

Rangga : "Maafkan saya Rimuru sama, saya panik"

Rimuru : "Tidak apa apa, jangan dipikirkan..  jadi ....mereka manusia setengah zombie ya,.. manusia yang telah terkontaminasi sihir Raja iblis satan, kesadaran mereka masih ada, tetapi mereka tidak dapat mengontrol tubuhnya sama sekali. (Aku dapat mendengarnya, teriakan para orang orang yang kesakitan dan meminta pertolongan)"

Rangga : "Rimuru sama, sebenarnya ada yang menggangguku"(rangga menoleh ke sebuah lubang yang berisi seorang ibu manusia  zombie yang terus mencoba melindungi anak perempuannya yang sedang terluka dan pingsan)

Rimuru : "Haa? Rangga? Sejak kapan mereka ada di situ?"

Rangga : "Sejak pertama, saya melihat ibu tersebut melindungi anaknya, dari cakaran ratusan zombie, saya merasa kasihan dan maju kemari melindungi mereka, tetapi bukannya ratusan zombie yang saya hadapi, tetapi ratusan setengah zombie yang menjerit meminta tolong kepada saya sambil menyerang saya, dan saya panik, maafkan saya rimuru sama"

Rimuru Tempest Menyelamatkan Dimensi LainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang