Senior Choi dan Senior Kang berjalan cepat menuju suatu ruangan yang terletak di ujung lorong panjang berbau khas obat-obatan. Mereka lalu membuka pintu itu pelan. Terlihat ada seorang pria yang lebih muda dari mereka mengenakan jubah putih. Ia sedang mengamati jasad manusia yang sudah terbujur kaku didepannya.
"Bagaimana, Dokter Ahn?"
Pria berjubah putih bermarga Ahn itu langsung menoleh tanpa rasa terkejut sedikit pun. Ia sudah terbiasa dengan para seniornya yang langsung masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dulu.
"Seperti para korban sebelumnya. Tuan Yoon mengalami kerusakan parah di bagian wajah. Patah tulang. Juga luka tusukan. Belasan tusukan itu mengenai organ-organ vitalnya. Jadi dia langsung tewas pada saat itu juga. Sangat mustahil untuknya bertahan hidup walau hanya dalam 5 menit."
"Apa kau menemukan sesuatu yang berkaitan dengan pembunuhnya?"
Dokter Ahn menggeleng pelan.
"Sejauh ini belum. Prosedur autopsi cukup memakan waktu. Hasil pemeriksaan keseluruhan sebagian korban lainnya bahkan belum keluar. Dan sekarang sudah ada korban baru. Pembunuh itu sama sekali tidak memberikanku waktu walau hanya untuk sekedar minum secangkir teh."
Dokter Ahn berdecak.
Senior Choi yang sedari kemarin menunggu hasil autopsi hanya bisa mendesah kecewa.
Sangat sulit menangkap pelakunya karena TKP yang terlalu bersih. Bahkan pada para jasad korban pun tidak ditemukan sesuatu yang bisa membantu pihak kepolisian.
"Cara pelaku mengikat korbannya masih sama. Tali dan simpul yang digunakan juga serupa dengan yang ada pada korban lain. Dilihat dari luka dipergelangan tangannya, ia sempat diseret sebelum akhirnya didudukkan dikursi. Tubuhnya juga diikat dengan rapi. Aku masih ingat dengan jelas. Dia selalu mengikat erat tubuh korbannya sebanyak 3 lilitan. Tidak pernah kurang atau lebih. Kurasa kalian juga menyadari hal itu."
Sambung Dokter Ahn.
Kasus yang belum menemukan titik terang ini membuat kepala Senior Choi terasa berdenyut. Ia sangat yakin pelakunya adalah orang yang sama. Seseorang yang menghabisi 4 orang lain sebelumnya.
Tanda dia adalah pembunuhnya sudah sangat jelas. Tapi kenapa belum ditemukan satupun jejaknya baik di TKP ataupun pada jasad korban?
Senior Choi benar-benar dibuat frustrasi dengan kasus ini. Tepukan ringan dibahu dari Senior Kang jelas-jelas tak akan bisa membuatnya tenang.
"Tolong hubungi kami jika kau menemukan sesuatu, Dokter Ahn. Kami akan kembali lagi nanti. "
Dokter Ahn mengangguk kecil.
Ia mengiringi langkah mereka menuju pintu keluar ruang autopsi.
"Sampai jumpa, Dokter Ahn."
"Sampai jumpa."
Setelah memastikan Senior Choi dan Senior Kang benar-benar pergi, ia pun segera menutup pintu dan mengeluarkan ponsel beserta sebuah ziplock bag bening dari sakunya. Ia lantas menghubungi seseorang.
"Aku sudah melakukan tes DNA. Dan hasilnya cocok."
'Kau yakin?'
"Tentu saja."
'Kalau begitu simpan baik-baik. Jangan sampai ada yang tau. Aku mengandalkanmu, Dokter Ahn.'
"Baiklah."
Panggilan pun terputus.
Ia lalu membawa ziplock bag bening yang berisi sehelai rambut itu ke sebuah kotak penyimpanan rahasianya. Kotak itu berisi beberapa dokumen dan 2 ziplock bag serupa yang masing-masing berisi secarik kain berdarah dan beberapa helai rambut yang sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Side
RandomJaehyun x Taeyong BL fiction story Masa lalu yang sangat kelam membuatnya nekat melakukan hal mengerikan untuk balas dendam.