Message

114 23 0
                                    

Akhirnya Kyungsoo diperbolehkan pulang setelah menjalani perawatan selama dua minggu penuh. Kakinya sudah lebih baik dan ia diperbolehkan berjalan ringan. Kyungsoo disarankan untuk sering beristirahat ketika berjalan cukup lama agar kondisi kakinya tidak memburuk. Tangannya masih diperban dari bahu hingga lengannya. Kain penyangga melekat di tangan kirinya. Dokter menyarankan untuk Kyungsoo tak menggerakan tangan kirinya kecuali saat terapi.

Keseharian Kyungsoo akan ditemani Luhan. Sahabatnya itu akan menginap di apartemen Kyungsoo hingga dokter memutuskan jika Kyungsoo bisa mandiri. Luhan akan ke galeri selama beberapa jam saja untuk mengecek keadaan galeri, setelahnya ia akan mengerjakan semua pekerjaannya di apartemen Kyungsoo. Kyungsoo selalu mengingatkan Luhan untuk tak menemaninya tapi rayuan Kyungsoo ditolak Luhan mentah-mentah. Kyungsoo mengalah dan membiarkan sahabatnya melakukan hal yang ia mau.

Kali ini, Kyungsoo ingin membuat sebuah lukisan yang cukup besar. Ia sudah meminta Luhan untuk membelikan kanvas seukuran dirinya untuk lukisan kali ini. Kanvasnya tak terlalu tinggi sehingga ia mudah menggapai setiap sudutnya untuk dilukis. Luhan membantu Kyungsoo menyiapkan semua perlengkapan lukis Kyungsoo ditengah studio. Kyungsoo meminta Luhan untuk menutup tirai hingga studio benar-benar gelap dan hanya lampu tengah studionya yang menyala.

"Kamu yakin ingin menutup tirai? Biasanya kamu akan membukanya entah itu siang atau malam" ucap Luhan.

"Aku ingin suasana gelap kali ini. Jangan lupa tutup juga tirai bagian sisi dapur" perintah Kyungsoo.

"Baiklah. Jika kamu butuh sesuatu kamu bisa memanggilku"

Luhan meninggalkan Kyungsoo ditengah studio. Ia menutup tirai pembatas antara studio dan tempat tinggalnya. Luhan membiarkan Kyungsoo berada disana untuk melakukan pekerjaannya. Mungkin sedikit aneh saat Kyungsoo meminta semua tirai ditutup. Kyungsoo jarang membiarkan dirinya melukis ditempat yang benar-benar gelap. Ia memang suka saat disekitarnya gelap tapi bukan gelap gulita melainkan remang-remang. Entah apa inspirasi Kyungsoo kali ini hingga mencoba sesuatu yang baru.

Empat jam sudah berlalu dan tidak ada tanda-tanda Kyungsoo akan keluar. Luhan sudah menyiapkan makan malam mereka. Ia sengaja membuat sesuatu yang mudah dimakan jikalau Kyungsoo harus menyelesaikan lukisannya hingga tengah malam. Luhan mondar-mandir di dekat tirai mencoba untuk masuk atau tidak. Saat Luhan kebingungan dengan segala perdebatan batinnya, tirai terbuka dan Kyungsoo muncul dengan tubuh yang banyak noda cat.

"Kamu sudah selesai?" tanya Luhan.

Kyungsoo mengangguk.

"Bantu aku untuk membersihkan diri. Beberapa cat tumpah ke badanku saat aku melukis" pinta Kyungsoo.

"Harusnya kamu meminta bantuanku. Aku bisa jadi asisten yang baik"

Kyungsoo tersenyum. Luhan membantu Kyungsoo melepas apronnya. Kyungsoo berjalan ke wastafel khususnya dan menyalakan air. Luhan membantu Kyungsoo membersihkan tangannya.

"Tentang lukisanmu yang kamu tawarkan ke tuan Kim, apa kamu ingat?" tanya Luhan.

Kyungsoo mengangguk. Luhan mengeringkan tangan Kyungsoo dengan handuk kecil.

"Dia membeli semuanya" ujar Luhan sambil berjalan kearah kamar mandi. Ia menyiapkan air mandi untuk Kyungsoo berendam. Kyungsoo mengekori Luhan.

"Kamu tau berapa harga dari keempat lukisanmu?"

Kyungsoo menggeleng.

"Dia membelinya sesuai penawaran yang ia ajukan sebelumnya!!" pekik Luhan girang sambil memercikkan air di bathtube.

"Apa?" kaget Kyungsoo tak percaya.

"Aku tau kamu tak akan percaya. Tapi pria itu benar-benar membelinya dengan menukar sebuah gedung galeri dikawasan terkenal itu! Saat ini timnya dan tim kita sedang melakukan tahap akhir penyerahan gedung itu"

LOVE ME RIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang