Price

125 27 5
                                    

Kyungsoo terus uring-uringan di kantor Luhan. Wanita muda itu selalu berkata tidak dengan semua yang diucapkan Luhan. Luhan sudah mencari tau tentang si pembeli lukisan Kyungsoo itu. Ternyata dia adalah anak politisi terkenal dan pria itu juga mempunyai beberapa properti mewah di kota. Dan galeri yang ditawarkan untuk membeli lukisan Kyungsoo itu juga sudah menjadi milik pria itu. Pria itu membeli setahun lalu dengan harga fantastis dan berhasil mengembangkannya hingga semakin besar seperti sekarang.

Diantara pembeli lukisan Kyungsoo, pria itu adalah pembeli tergila yang pernah Luhan jumpai. Ia membeli sebuah lukisan seharga gedung galeri beserta isinya. Ia tak menyangka jika lukisan Kyungsoo bernilai miliaran dollar kali ini. Kesempatan ini sangat bagus untuk perkembangan bisnis mereka.

"Ayolah, Kyung. Ini kesempatan kita untuk berkembang" bujuk Luhan.

"Kau tau sendiri jika ada lukisan yang tak bisa aku jual, Lu. Aku pastikan lukisan-lukisan itu tak akan dimiliki orang lain" tegas Kyungsoo.

Luhan mendesah lelah. Kyungsoo selalu memegang teguh prinsipnya.

"Bagaimana jika kita tawarkan lukisanmu yang lain yang belum dipajang di galeri? Mungkin itu bisa membuatnya tertarik" usul Luhan.

Kyungsoo berpikir sejenak. Sudah ada beberapa lukisan di studionya yang belum diketahui orang sama sekali. Ia berencana akan mengeluarkannya saat musim liburan datang. Mungkin jika pria itu melihatnya dan tertarik, ia tak akan kerepotan dengan teror penawaran yang diberikan.

"Akan aku pikirkan" jawab Kyungsoo pada akhirnya.

Luhan tersenyum lega dan segera memerintahkan sekertarisnya untuk menolak semua penawaran dari tuan Kim.

***

Kyungsoo memasuki apartemennya dan menyalakan semua lampu disana. Studionya tampak sedikit berantakan karena ia belum selesai memilah lukisan-lukisannya. Kyungsoo meletakkan tas dan kunci di meja dapur kemudian berjalan mendekati pojok kecil di sudut studio. Disana ada 3 lukisan dengan ukuran sedang yang terpajang. Masing-masing lukisan itu mempunyai makna yang mendalam untuknya. Ketiga lukisan inilah yang tidak akan pernah ia jual ke siapapun atau dimiliki siapapun. Ketiga lukisan ini sangat berarti untuknya.

Kyungsoo meninggalkan ruang pojokan itu. Ia menuju beberapa lukisannya yang akan ia pilih untuk diperlihatkan ke pria itu. Kyungsoo memilih lukisan yang sekiranya hampir mirip dengan lukisan yang diinginkan pria itu. Setelah memilih sekian lama, Kyungsoo tak menemukan lukisan yang menurutnya hampir mirip. Akhirnya Kyungsoo mengambil beberapa lukisan yang menurutnya ok dan membungkusnya. Ia meletakkan lukisan itu di dekat sofa agar ia tak lupa untuk membawanya.

Suara ponsel berdering mengalihkan perhatian Kyungsoo. Kyungsoo mengambil ponselnya dan mengecek siapa yang menelepon. Ia menggeser tombol hijau dan menempelkan ponselnya di telinga.

"Hello, princess" sapa orang diujung telepon.

"Hallo, kak. Ada apa?"

"Pesanan ban motormu datang. Apa perlu kakak bawa ke bengkel untuk menggantinya?"

"Jangan. Aku akan kerumah. Aku bisa menggantinya sendiri"

"Benarkah? Apa kamu perlu bantuan?"

Kyungsoo tertawa pelan.

"Aku tau jika kakak tak mengerti tentang motor sama sekali. Aku bisa mengatasinya sendiri"

"Baiklah kalau itu maumu, princess"

Kyungsoo menutup panggilannya. Ia mengambil tas dan kunci mobilnya. Tak lupa ia membawa lukisannya. Ia akan pulang ke rumah setelah mengantarkan lukisannya ke galeri. Kyungsoo sudah memberitahu Luhan jika ia akan menyerahkan lukisannya hari ini dan Luhan pun sudah mengatur jadwal bertemu dengan Kim Jongin lusa nanti.

LOVE ME RIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang