Together?

111 25 11
                                    

Jongin pergi dengan terburu-buru hari ini karena tadi pagi-pagi sekali dia ditelepon oleh Tuan Do jika Kyungsoo tiba-tiba saja histeris dan meneriakkan namanya. Sejak kemarin dia meninggalkan Kyungsoo, kata Tuan Do, Kyungsoo sama sekali tak bangun dan terus tertidur pulas. Tak ada masalah pada tubuh Kyungsoo dan semua sudah membaik. Para dokter sudah memeriksa Kyungsoo bergantian yang memungkinkan adanya masalah dalam tubuhnya. Tapi semua nihil, Kyungsoo seperti putri tidur.

Hanya saja saat bangun, Kyungsoo awalnya diam saja dan tiba-tiba matanya mencari sesuatu dengan gelisah. Setelahnya Kyungsoo berteriak histeris memanggil nama Jongin. Suho dan Nyonya Do bersusah payah menenangi adik dan putrinya agar Kyungsoo tetap tenang. Tuan D o yang panik pun memanggil Jongin pagi-pagi sekali. Bahkan saat ini matahari saja belum menampakkan wujudnya.

Jongin mengendarai motornya dengan cepat. Dia sudah memberitahu Sehun dia akan kemana jadi dia tak perlu khawatir dengan semua agendanya hari ini. Sehun akan mengurusnya.

Jongin memarkirkan motornya lalu berlari cepat kearah ruang rawat Kyungsoo. Begitu sampai, Jongin membuka pintu dengan kasar dan nafas yang tersenggal-senggal. Kyungsoo yang hampir saja diberi penenang oleh Suho langsung berubah tenang saat melihat keberadaan Jongin. Jongin mendekati ranjang Kyungsoo. Suho mengembalikan suntikan yang berisi penenang ke perawat yang berada disebelahnya lalu menyingkir. Dia memberikan ruangan untuk Jongin agar bisa berada disebelah Kyungsoo.

"Kyungsoo" panggil Jongin. 

Kyungsoo berhambur memeluk Jongin dengan erat. Ia kembali menangis meraung-raung dipelukan Jongin. Jongin menatap ketiga orang disana dengan pandangan bertanya. Jujur saja dia sedikit bingung dengan keadaan ini.

Kedua orang tua Kyungsoo tak memberi jawaban pada apa yang barusan dialami Kyungsoo. Mereka beranjak pergi dari sana meninggalkan Jongin dan Kyungsoo sendirian. Jongin mengelus lembut punggung Kyungsoo agar Kyungsoo bisa lebih tenang.

Saat Jongin tak lagi mendengar suara tangisan dan hanya isakan, ia sedikit mendorong tubuh Kyungsoo agar dia bisa menatap mata Kyungsoo. Kyungsoo menatap Jongin sedih dengan linangan air mata di wajahnya. Jongin menarik kursi dan mendudukan diri tepat disamping ranjang Kyungsoo. Wajahnya dan Kyungsoo kini sejajar. Tangan Jongin menggenggam tangan Kyungsoo dan sama sekali tak dilepaskan oleh Kyungsoo.

"Sudah lebih tenang?" tanya Jongin.

Kyungsoo mengangguk.

"Apa aku boleh bertanya apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Jongin hati-hati.

"K-Kamu p-pergi" jawab Kyungsoo lirih.

"Aku pulang karena saat itu sudah malam dan aku tak bisa menginap disini"

Jongin mengusap pelan tangan Kyungsoo yang ia genggam. 

"Jadi kamu mau aku bagaimana?"

Jongin harap-harap cemas. Dia sebenarnya merasa senang saat tau jika Kyungsoo membutuhkannya seperti ini. Tapi dia juga menjadi was-was apabila besok Kyungsoo kembali menjadi Kyungsoo yang biasanya dan menyuruhnya untuk pergi menjauh.

"S-Sejujurnya aku tak tau"

Jongin mengerut tak paham.

"B-Bisakah kamu memberiku waktu? A-Aku akan mencoba untuk m-menerimamu"

Kyungsoo sangat malu sekarang. Wajahnya yang tadinya penuh raut sedih kini tergantikan dengan warna memerah karena malu. Kyungsoo ingin sekali menutup wajahnya dengan kedua telapa tangannya tapi Jongin masih menahan tangan Kyungsoo hingga membuat gadis itu bingung dan berakhir menunduk saja.

Jongin senang luar biasa dengan jawaban Kyungsoo. Apakah itu artinya Kyungsoo menerima keberadaan Jongin untuk berada disekitar gadis itu? Apa Jongin bermimpi? Saking senangnya, Jongin menciumi tangan Kyungsoo yang digenggamnya. Semua butuh waktu dan ini kesempatan bagus untuk mendekat kearah Kyungsoo. Setidaknya Kyungsoo tak lagi menolak kehadirannya.

LOVE ME RIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang