Answer

108 24 7
                                    

Jongin mendekati ranjang Kyungsoo dan menjaga jaraknya agar tak terlalu dekat dengan pujaan hatinya. Kyungsoo masih menatap Jongin menunggu jawaban. Pria itu seakan-akan mengulur waktu agar tak ada kata yang terucap dari bibirnya. Mereka masih betah untuk saling diam.

"Apa aku harus menjawabnya?"

Pertanyaan Kyungsoo tergantikan lagi dengan pertanyaan lain.

"Apa dengan menjawab pertanyaanmu akan membuatmu puas? Atau apa ada hal lain yang ingin kamu tanyakan tentangku?"

"A-Aku...hanya ingin memastikan" ucap Kyungsoo lirih.

"Memastikan tentang apa? Apakah aku benar-benar mencintaimu atau aku hanya berpura-pura?"

Jongin sedikit kesal mendengarnya. Ia tak bermaksud untuk menyindir Kyungsoo seperti itu hanya saja, saat rasa suka bahkan cintanya diragukan, dia merasa seperti tidak dihargai. Dan betapa bodohnya Jongin, dia disini hanyalah orang yang cintanya bertepuk sebelah tangan. Dia harusnya selalu sadar diri jika tak bisa mengharapkan apa-apa.

Kyungsoo tentu saja tercubit ketika Jongin mengatakan itu. Dia harusnya tak mengatakan itu tapi bukan maksud Kyungsoo meragukan perasaan Jongin. Kyungsoo hanya meragukan perasaannya.

"Aku hanya ingin memastikan kenapa kamu mencintai orang sepertiku?"

Kyungsoo mengatakan itu dengan nada bergetar. Jongin menjadi iba dan tak sanggup marah kepada Kyungsoo. Jongin mendekati Kyungsoo lagi dan memberanikan diri memeluk Kyungsoo. Biarlah dia dianggap lancang karena memeluk seenaknya tapi setidaknya ini yang bisa dilakukannya sekarang agar Kyungsoo bisa lebih tenang.

"Kyungsoo...aku mencintaimu karena itu kamu bukan orang lain. Mungkin awalnya aku terlihat seperti terobsesi untuk mendapatkanmu tapi percayalah semua itu aku lakukan karena aku ingin menjadi satu-satunya yang mencintaimu dan memilikimu"

Jongin mengusap tangannya di punggung Kyungsoo.

"Aku tau caraku salah. Caraku mendekatimu pun salah. Tapi aku tak bisa melakukan hal lain dengan cara biasa. Itu bukan aku"

"Masalah kecelakaanmu waktu itu juga itu salahku. Aku terlalu percaya diri jika timku bisa meng-handle semuanya tanpa masalah. Tapi ternyata semua itu menghancurkanmu. Menghancurkan salah satu mimpimu. Aku yang sebelumnya ingin selalu mendukung mimpimu kini berubah ragu. Apakah aku sanggup berada disisimu jika aku sendiri yang merusakmu"

Kyungsoo menangis tertahan dipelukan Jongin. Dia mendengar semua penuturan Jongin dan merasa tergelitik dihatinya. Ternyata ada orang yang mencintainya sebesar itu selama ini.

"Mungkin aku terkesan sok tau dengan semua yang ada pada dirimu. Karena hanya sebatas itu yang aku tau tentang kamu. Aku berusaha memenuhinya sesuai kemampuanku. Tapi apa yang aku lakukan juga nyatanya tak langsung membuatmu bahagia. Aku tetap menambah luka untukmu dan itu membuatku frustasi. Apa rasa cintaku padamu ini salah hingga membuatmu terluka sedalam ini?"

Jongin meneteskan air matanya. Mengingat lagi semua usahanya yang berakhir gagal menjadikannya ragu untuk terus mengejar Kyungsoo. Jongin sudah cukup siap untuk melepaskan Kyungsoo. Ia tak lagi ingin menjadi orang yang egois. Jika Kyungsoo menderita karena cintanya kepada Kyungsoo, maka Jongin akan dengan rela hati membiarkan cintanya kandas agar Kyungsoo bahagia.

Jongin melepaskan pelukannya dan melihat mata Kyungsoo yang sudah sembab dan jejak air mata yang ada di pipi gadis didepannya. Hatinya terasa teriris melihat Kyungsoo yang selama ini dia lihat begitu teguh dan tak tergoyahkan berada dalam kondisi seperti ini. Dan semua itu karenanya. Masih bisakah Jongin berharap dia akan memiliki Kyungsoo yang menjadi lebih rapuh saat bersamanya. Dia tentu tak akan membiarkannya. Jongin lebih suka saat Kyungsoo bersinar terang dengan senyuman lebar yang menghiasi wajahnya.

LOVE ME RIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang