09.

89 23 2
                                    

"Terus akhirnya mama ketemu papah dimana?"

Perempuan yang ditanya itu tersenyum, "mama ketemu papah kamu karena perjodohan."

Gadis remaja itu mengangguk paham, ternyata kisah dari masa lalu mama nya itu seru juga ya. Bahkan gadis itu sampe mengantuk diceritain sama mama nya, serasa lagi denger dongeng.

"Yaudah karena mama udah selesai ceritain nya, sekarang chalis tidur ya? sudah malem, ngga baik buat kamu. sana masuk kamar." perintah mama nya.

Chalis mengangguk, lalu mencuri ciuman dari mamanya setelah itu ia berlari kecil ke kamarnya. padahal usianya sudah 17 tahun, tapi kenapa seperti anak kecil 8 tahun sih? Mamanya jadi gemes sama gadis satu-satunya itu.

Setelah chalis masuk ke kamarnya, Anin segera membereskan barang-barang yang masih tergeletak di meja kerja nya. hari ini cukup melelahkan, tapi dia senang karena di penghujung hari ini dia bersama malaikat kecilnya.

tak butuh waktu lama, meja yang tadinya berantakan itu sudah menjadi bersih sekarang. Anin mematikan lampu lalu meninggalkan ruang kerjanya untuk segera menuju ke kamarnya.

Anin terduduk di ranjang king size nya lalu berbaring untuk mengistirahatkan badannya. Anin menatap langit-langit kamar yang berwarna putih dengan lampu kuning yang menambah kesan hangat.

dengan aroma kopi dari semprotan parfum kamarnya, anin menjadi sangat relax sekarang. ah dia jadi rindu dengan suaminya, apa dia baik disana? Anin harap begitu karena disini hidupnya juga sudah baik dengan malaikat kecilnya.

Cukup lama anin termenung hingga akhirnya Anin baru bisa tertidur pada pukul 12 malam.

.

.

.

Bau masakan pagi hari ini membuat chalis yang baru saja bersiap untuk sekolah, jadi turun ke lantai bawah karena rasa lapar yang menggerogoti nya.

Chalis duduk di meja makan, lalu melihat mama nya yang sedang sibuk dengan peralatan masaknya.

"hai ma selamat pagi!" sapa chalis

Anin terkejut, hampir saja melempar wajannya kalo saja dia tidak bisa mengontrol diri.

"allahu akbar chalis... mama kaget tau." ujar anin abis itu lanjutin lagi kegiatan masaknya yang tertunda

"salah sendiri mama kagetan!"

anin menggeleng lalu menyiapkan 2 porsi untuk anaknya dan dirinya sendiri, "mama gak kagetan, kamu aja nih yang ngagetin mama."

chalis menggeleng, memang mama nya itu ngga mau kalah sama anaknya sendiri!

"wah ayam asam manis. enak banget ma..." ujar chalis abis itu langsung ngambil ayamnya pake garpu nya. serasa dejavu, si anin memukul pelan tangan anin.

"doa dulu, baru ngambil." ujar anin bikin chalis tercengir lebar.

"ohm iya mmah, bmsok----"

"makanannya diabisin dulu chalis. ya allah." ucap anin tak ada hentinya untuk beristighfar. kenapa sih anak kecilnya ini mirip banget dengan suami nya? astaga chalis chalis.

"hehe, jadi gini mah. besok sabtu aku ada acara camping di sekolah. aku boleh ikut ma?" tanya chalis.

anin sempat berpikir sebentar, ah itu tentang camping. dia jadi ingat masa mudanya dulu, dimana dia harus nahan malu karena kelakuan sahabat nya saat di camping nya dulu.

"iya boleh, tapi nanti mama konfirm dulu ke guru kamu ya." ujar anin membolehkan, lalu ia melanjutkan memakan makanannya.

"oke mah! nah sekarang aku udah selesai. sekarang aku pergi dulu ya sama jevan." pamit chalis lalu anin mengangguk. soalnya anin lagi nelen makanan, ngga mungkin dia makan sambil ngomong.

diskoria'90 | END ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang