anin sedari tadi tidak bisa menahan rasa gugupnya. padahal dia sudah pernah di posisi ini, tapi kenapa rasanya seperti baru pertama kali ya?
wajahnya yang masih dihiasi oleh MUA, anin mengembangkan senyumannya saat melihat chalis memakai kebaya coklat. chalis ingin menangis, ternyata anaknya sudah dewasa. ia baru sadar sekarang, karena yang ia lihat selama ini ya chalis masih bayi. anin ingat saat chalis baru lahir di dunia ini. chalis sangat mirip dirinya sendiri. ia sangat tersentuh saat menjadi ibu pertama kali.
setelah anin selesai dengan make up nya, anin memeluk erat chalis. anin tidak ingin menangis, maka dari itu anin sangat menahan agar air matanya tidak jatuh di hari bahagianya ini.
"chalis beneran gapapa kan sayang? kalo anin ngga restuin mamah sama om danu kita bisa omongin sekarang kok" ucap anin sambil mengelus pipi chalis.
chalis tersenyum lebar, "mah. untuk sekarang bukan tentang kebahagiaan aku. tapi tentang kebahagiaan mamah. buat apa chalis ngga setuju kalo pernikahan ini buat mama bahagia. chalis selalu dukung keputusan mama. dan menurut chalis om danu itu cocok buat mama."
anin kembali memeluk chalis dengan erat. ia bersyukur bahwa sifat bijaksana mantan suaminya turun ke anak perempuannya ini.
"dan oh iya mah, kayaknya aku harusnya udah mulai ngga manggil om lagi deh,"
"-tapi papah." sambung chalis kembali membuat dua insan yang sedang berpelukan ini tertawa lepas.
ㅤ ㅤ ㅤ
ㅤ ㅤ ㅤ
ㅤ ㅤ ㅤ
ㅤ ㅤ ㅤ
ㅤ ㅤ ㅤ
ㅤ ㅤ ㅤ
( aku saranin sih sambil dengerin playlist diatas ya..)"saya terima nikah dan kawinnya anin nur lailafi binti sutrisno dengan seperangkat alat sholat dan mas kawin seberat 5gram dibayar tunai."
"Sah?"
"Sah."
"alhamdulillahi robbil alaamiin."
seluruh saksi disana mengatakan sah. anin tersenyum saat sadar bahwa mimpinya dulu menjadi kenyataan.
kini anin duduk berdua di samping danu sebagai suami istri yang sah di mata agama dan negara.
Danu memakaikan cincin kepada anin begitupun sebaliknya. kemudian danu mencium kening anin dengan lembut lalu anin membalas dengan menciumi tangan danu.
anin tersenyum saat mata mereka bertatapan. tuhan memang tau apa yang terbaik untuk hambanya, dan anin sangat bersyukur dapat dipertemukan lagi oleh orang yang pernah membuatnya bahagia dulu, danu.
Chalis datang lalu memeluk anin sambil menangis. chalis masih tidak menyangka akhirnya mamanya itu sudah memiliki sandaran sekarang. setelah memeluk anin dengan erat, chalis gantian memeluk danu lalu menyaliminya.
"papa jaga mama ya. chalis percaya sama papa sekarang." ujar chalis membuat danu sedikit tertegun karena panggilan papa dari chalis.
danu mengangguk lalu tersenyum dengan tulus, "pasti, pasti papa bakal jaga dan bahagiain mama kamu sampai ajal menjeput papa. terimakasih ya chalis." kini danu memeluk chalis. danu lega karena akhirnya chalis benar-benar bisa menerima danu sebagai se sosok papa barunya.