Warning! Adegan nsfw (**) like this sigh :). Skip if you wanted cause' i probably always give a sigh so don't worry:v enjoy;)
Pokoknya kalo mau skip nsfw ada tanda ** nanti di akhir nsfw juga ada tanda itu:) makasi:v
**
Tubuh itu tak bisa bertahan lagi, satu persatu pakaian yang dikenakan ditanggalkan begitu saja. Pria yang menatap wanita didepannya kini hanya bisa menegak ludah menatap keindahan yang terpatri. Tangan hampa yang lemah oleh efek alkohol itu digenggam oleh si pria. Bibir yang saling bercumbu dengan lembut. Sentuhan kulit dengan kulit, keringat dengan keringat, nafsu dengan nafsu."Berhenti disini dan sadarlah lepaskan aku!" Kesal menatap iba pada wanita dibawahnya, dirinya ingin segera menyudahi semuanya sebelum terlambat. Namun dekapan wanita itu tidak bisa dihiraukan begitu saja. "Levi..Levi.." suara parau bercampur nafas yang terengah-engah entah mengapa membuat libido pria itu semakin menggebu. "Hentikan (name) aku tau kau bukan wanita murahan, aku tidak ingin melakukannya! Sialan!"
Dicobanya dilepaskan rengkuhan pada tubuhnya namun Levi sudah tidak bisa menahan lagi untuk kesekian kalinya. "Jangan salahkan aku"
"Aku tidak pernah menyalahkanmu."
Seakan ucapan itu pertanda baginya. Levi pria itu, melepas seluruh pakaiannya dan melakukan hal yang sama pada (name). "Jangan pernah tarik ucapanmu kembali."Malam itu Levi tidak akan pernah lupa. Suara, lekuk tubuh, wajah semburat merah, bisikan yang menyejukkan dirinya. Mengklaim wanita dibawahnya miliknya. Walau dirinya tau mereka bukan berdasarkan cinta tapi perasaan yang dirasakan olehnya saat ini membuatnya bersyukur menemukan (name).
Levi berhenti mendapati (name) mencengkram punggungnya dengan erat, "Sesakit itu?" Gerakan perlahan kepala (name) cukup membuat Levi tau yang dirasakan wanita ini. "Aku akan berhenti sampai kau tidak merasakannya lagi." Bisikan lembut di dengar oleh (name) seperti memberikan kenyamanan tersendiri baginya. Entah mengapa pria yang terlihat kasar seperti biasanya kini sangat gentleman dan tenang. "Aku baik-baik saja." Suara lemah (name) membuat Levi tersadar.
Digapainya wajah (name) diciuminya dengan lembut. Dahi menjalar ke pipi dan berhenti di bibir. Memberikan sentuhan kecil yang membuat (name) sendiri merasa yakin jika ada maksud yang Levi lakukan. "Akan kulakukan," sesaat semua bagi mereka terasa berbeda. Hanya waktu berdua melihat sisi yang berbeda dari diri mereka. Sisi yang mereka sembunyikan dan sisi diri mereka yang dianggap sebuah kelemahan.
Hentakan keras dan reguhan di dengar oleh (name) di perpotongan lehernya serta sesuatu yang membuat bagian bawah perutnya terasa aneh. (Name) hanya diam dia sadar hanya saja dia semakin memeluk erat pria didalam dekapannya. "Maaf," (name) menggeleng lemah. "Aku tidak merasa keberatan." Diusapnya rambut belakang pria itu perlahan. Membuat Levi merasakan sentuhan kehangatan yang lain. Bukan dari nafsu tapi dari hati.
"Semakin kau berkata maaf aku akan semakin menyesalinya." Ujar (name) lemah. "Kalau begitu terima kasih, kehormatan ini, harga diri yang kau jaga, aku akan menjaganya." Levi semakin memeluk (name) dalam dengan posisi yang masih mendekap (name) dalam pelukannya.
"..."
Pria itu menarik nafas dalam dan mencium pipi (name) sebelum kembali memeluk dengan erat dan menenggelamkan kembali kepalanya pada leher (name). "Aku juga, terima kasih."
**
Pagi, (name) merasa tubuhnya seperti dihancurkan oleh truk berkekuatan dua puluh ton. Dia masih memilih untuk tidur dari pada melakukan aktivitas. "Aku akan menunggu jika kau masih ingin tidur kembali." (Name) menoleh mendapati Levi menatapnya dengan pakaian lengkap. "Apa yang kau lakukan! Dasar mesum!" Levi menghela nafas sejenak dan menuju rak baju dan dirinya mengambil pakaian dres agak panjang sekitaran selutut dan mengambil pakaian dalam juga yang lain.
"Jangan dibongkar aku belum selesai merapikannya!"
"Aku hanya mengambil pakaian ganti untukmu."
Saat Levi diam tepat didepan wajahnya, (name) mencoba mundur dari posisinya dan menghindari namun Levi segera menggotong tubuh (name) seperti karung dan mengangkatnya menuju ke kamar mandi.
"Diam dan biarkan aku melakukan tugas yang harus kulakukan." (Name) hanya bisa diam menatap kaki pria yang menggotongnya saat ini.
Untungnya pria itu menurunkan (name) dengan perlahan. Saat hendak berdiri mengambil shampo dan sabun cair. Levi, mencium (name) dan melumatnya perlahan. "Aku akan melakukannya kau diam dan menuruti apa yang aku katakan." (Name) diam dan menuruti semua perkataan yang Levi ucapkan. Setelah membersihkan tubuh (name) kali ini Levi menggendongnya dengan bride style, menuju meja makan yang telah dihidangkan beberapa makanan.
"Apa semua dengan sup ini?" Tanya (name) sedikit heran mengingat masih musim panas namun hidangan yang disuguhkan berupa sup. "Untuk mengisi energimu, setelahnya aku harus pergi menemui wanita pembuat onar yang mengajakmu mabuk semalam." (Name) hanya mendengarkan dan memakan sup labu dan ikan yang disuguhkan.
"Jangan lupakan yang kau katakan semalam," Levi menoleh menatap (name) yang seperti mengajaknya bicara namun dirinya tidak mendengarkan dengan pasti. "Apa yang kau katakan?" (Name) menggeleng dan kembali fokus pada makanannya.
Sampai setelah (name) menghabiskan makanannya. Levi yang awalnya disebelahnya berdiri dan memberikan beberapa pil vitamin dengan bermacam warna. "Minum semuanya, jika aku tau ada yang tidak kau minum saat aku pulang aku akan memaksamu meminumnya." Bagaikan sapuan ombak yang menampar (name) dirinya ingin protes tetapi ingat tentang kondisinya membuatnya menyumpahi dalam hati.
Levi mengagetkan (name) dengan memberikan segelas air putih dan usapan lembut dikepala (name) sebelum akhirnya dirinya menghilang dan pintu yang tertutup terdengar.
"Dasar pria aneh," ujarnya dan dengan enggan meminum semua vitamin yang diberikan.
TBC
bukan enggan cuman tsundere:v hehe
Akhirnya lanjut ya....iya...sudah berapa lama? Empat? Iyap benar sekali🥲 February 2019-januari2023 bagos😭
suwer tahun ini tamat🙂 soalnya aing ada projects baru dilapak ini tapi nunggu ini tamat🙃
Otak terlalu encer dengan ide ya gini nih... membludak ae daftar cerita yang belum aing tamatin.... Maap🥹
KAMU SEDANG MEMBACA
EVANESCENT
FanfictionDia, Levi Ackerman. Seorang vokalis band dengan tiga orang termasuk dirinya. Band yang diberi nama "No Name" yang berhasil membuatnya terkenal menjadikannya seorang artis yang dipuja oleh fansnya, walaupun sebenarnya band itu tenar baru-baru ini. Me...