Happy Reading❤
"Temenin gue ke kantin yuk, Cla. Perut gue udah bunyi minta diisi," ajak Dara, teman sebangku Clarissa. Sedari tadi cewek itu mengeluh kelaparan saat pelajaran berlangsung, untung saja Clarissa orang yang penyabar.
Clarissa mengangguk seraya membereskan alat tulisnya yang terlihat berantakan di mejanya. Clarissa tidak menyukai jika sesuatu tidak tertata rapi di hapadannya. Itu adalah hal yang sangat menganggu baginya."Iya, aku juga laper. Pelajaran Bu Nada kerasa lama banget, padahal cuma satu jam," keluh Clarissa. Mati-matian Clarissa menahan kantuk yang mendera kedua matanya. Begitu tersiksa.
"Kayak gak tau Bu Nada aja. Kalau waktunya belum habis gak akan berdiri tuh guru dari bangku!" gerutu Dara lengkap dengan kerutan di keningnya.
Clarissa tertawa kecil. Ekspresi kesal Dara tak pernah gagal membuat hatinya geli. Cewek sederhana namun mempunyai sifat tegas itu mampu membuat Clarissa nyaman dalam berbicara. Clarissa tidak pernah terjebak dalam situasi yang awkard jika bersama dengan Dara.
"Ssuutt, udah ihh jangan ngerumpiin tentang Bu Nada nanti ada yang denger gimana?"
Clarissa menyelipkan lengannya di sela-sela tangan Dara yang tertekuk, berniat untuk bergandengan dengan gadis itu. Entah mengapa sebagian besar perempuan melakukan hal tersebut, termasuk Clarissa. Memang aneh, tetapi itulah wanita, seseorang yang unik dengan segala keanehannya.
"Biarin aja, biar Bu Nada tau kalau dia itu ngeselin. Mukanya aja selalu ditekuk kayak kertas lipet." Bukannya berhenti, justru Dara semakin mengeraskan suaranya. Sampai seluruh perhatian kelas tertuju kepada mereka berdua. Dengan cepat Clarissa membawa Dara keluar dari kelas.
"Astaga Dara, kamu itu semakin dilarang semakin ditantang ya." Clarissa menepuk keningnya. Tidak habis pikir dengan keberanian Dara yang tiada akhirnya.
"Yang menantang lebih menarik, Cla," ucap Dara sombong. Gadis itu menaikkan sebelah alisnya seolah mempertegas kesombongannya itu. Tidak lupa dengan senyum miring ala berbahayanya itu.
Clarissa menatap Dara dengan pandangan datarnya. "Suka-suka kamu deh yang penting sekarang aku laper, pengin makan."
Dara menarik sebelah alisnya lalu menurunkan pandangannya, tepatnya ke arah perut Clarissa. Dara menunjukkan wajah gelinya.
"Ohh jadi Babynya Cla lagi pengin makan yang banyak?" tawa Dara dengan tangan yang mengelus perut buncit Clarissa di luar seragam.
"Dara!! Ihhh!!" rengek Clarissa lalu memberikan sebuah cubitan di lengan Dara. Dara meringis kesakitan.
"Abisnya lo gemesin banget, Cla, rasanya pengin gue uyel-uyel sampai nangis." Dara tertawa ditambah wajah cemberut Clarissa yang membuat tawa Dara meledak.
Clarissa melepas gandengannya lalu berjalan melewati Dara tanpa mengatakan apapun. Sontak Dara mengikuti Clarissa dari belakang. Dara tau Clarissa tidak akan mungkin marah kepada dirinya, karena mereka memang mempunyai kebiasaan untuk menggoda satu sama lain. Clarisaa juga pernah bilang kepada Dara bahwa dia tidak akan marah jika Dara mengejeknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Toxic
Teen FictionPrivat story (follow wattpad author terlebih dahulu) "I never let you go ..."