15. So Much Hatred

36 8 50
                                    

🗣️❤️👩🏻‍💻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🗣️❤️👩🏻‍💻

Minggu pertama dimulainya sekolah semester dua akhirnya selesai, tidak buruk menurutku. Semester kedua ini, aku memiliki tujuan baru selain mendapatkan nilai yang bagus dan menyelesaikan tugas-tugas tepat waktu.

Baru saja aku berpikir bahwa awal semester kedua ini berjalan dengan baik, sesuatu terjadi. Seakan-akan tak bisa melihatku bahagia dan lega hanya untuk sebentar saja, semesta membuat manusia-manusia di sekitarku berubah menjadi iblis. Literally and figuratively.

Mulut mereka yang penuh racun dan dosa mengeluarkan bisa mematikan dan menyebarkannya ke seluruh organ tubuh seorang manusia, tanpa melewati satu organ pun dengan cepat.

Bagai infeksi pada luka, hal itu menyebar dengan cepat dan tidak bisa dihentikan oleh siapa pun. Hingga akhirnya, tubuh manusia itu pun pergi meninggalkan dunia dan berubah menjadi abu.

Bisa dibilang itu adalah caraku mendeskripsikan hal yang baru saja terjadi di Senin pagi kala aku sedang sibuk menyelesaikan PR di dalam kelas sebelum pembelajaran dimulai.

Kalian ingin tahu apa yang terjadi? Rumor. Tidak cukup satu saja, tersebar kembali rumor baru tentang diriku yang biasa-biasa saja ini.

Saat itu, aku sedang sibuk menulis dan mencocokkan jawaban PR milikku dengan punya Tata. Fokus menelan duniaku hingga tidak sadar bahwa seisi kelas menatapku dengan mata penasaran. Sampai akhirnya, Tata berani menghampiriku dan menanyakan perihal rumor baru yang tersebar.

"Lean, lu pacaran kah sama Nyle?" tanya Tata sambil berbisik pelan kepadaku agar tidak menarik perhatian lebih.

Jelas saat mendengar itu, aku tertawa. Kemarin aku baru saja secara resmi berteman dengannya, mana bisa langsung pacaran? Kalaupun aku ingin pacaran dengan Nyle, tentu ada langkah-langkah yang harus kulalui dan tidak boleh dilewati begitu saja demi kelangsungan rencanaku.

Namun, faktanya, 'kan tidak begitu. Aku bukan mengincar menjadi pacar Nyle, tetapi Kak Ash. Ya, walau begitu aku hanya bisa menjawab, "Nggaklah! Emang kenapa, Ta?" Saat itu, aku masih tidak sadar kalau ada angin topan yang menungguku di depan jalan.

Tata menjelaskan kepadaku bahwa ada rumor yang beredar kalau aku berpacaran dengan Nyle. Rata-rata dari semua murid di kelasku mempercayai hal tersebut, karena ada lebih dari satu siswa yang menangkap kegiatanku selama tiga hari terakhir di minggu pertama semester kedua berjalan.

Astaga! Belum usai dengan satu rumor, ada lagi saja yang datang. Mengapa orang-orang berpikir aku memacari semua laki-laki di sekitarku, sih? Memangnya kerjaanku hanya itu saja? Aku sering mendekati teman laki-lakiku untuk menanyakan perihal PR dan jadwal sekolah via pesan. Apa kalau mereka tahu soal itu, mereka juga akan membuat rumor kalau aku memacari laki-laki tersebut?

Gila, umpatku dalam hati. Bisa-bisanya murid di sekolah berpikir begitu. Kehidupan cintaku lebih membosankan dari yang mereka rumorkan! Ingin sekali aku berteriak begitu di depan umum.

The Rumor TaleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang