16. Aftermath

33 9 31
                                    

🗣️❤️👩🏻‍💻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🗣️❤️👩🏻‍💻

Kejadian kemarin benar-benar mengganggu perasaan dan hatiku. Namun, aku tidak membiarkan hal itu merusak hari-hari lain. Akhirnya, aku memilih untuk menggunakan kemampuan berdrama yang telah kupelajari di ekskul teater dan memasang topeng baik-baik saja di muka umum.

Topeng yang kupasang kali ini adalah wajah dingin sebagai tanda bahwa aku tidak berada dalam mood untuk diganggu dengan sejuta pertanyaan perihal rumor yang beredar kemarin, juga agar orang-orang berpikir bahwa apa yang terjadi kemarin tidak memberikanku efek apa pun.

Rasa sakit adalah salah satu hal yang begitu orang-orang senang lihat ketika mereka berusaha menyakiti seseorang. Melihat bahwa seseorang sengsara menunjukkan kalau orang itu berhasil menyakiti dan aku tidak akan membiarkan orang-orang yang berusaha menyakitiku berhasil.

Walau begitu, kedua sahabatku sepenuhnya sadar kalau aku tidak baik-baik saja sejak menginjakkan kaki di sekolah. Sifatku yang dingin dan acuh jelas menunjukkan kalau aku tidak baik. Meski tahu kalau aku tidak baik, Lauza dan Rhea tetap memberikanku waktu untuk merasa marah dan sedih.

Mereka tidak mencoba menyemangatiku setelah tahu apa yang terjadi. Mereka membiarkan badai emosi dalam diriku mereda terlebih dahulu, karena bila mereka mencoba menyemangatiku sekarang, dijamin aku akan lebih marah.

Aku perlu waktu untuk marah. Seperti panci panas yang disiram air dingin, panci tersebut akan membuat bunyi kencang dan air yang terkena permukaan panci tersebut akan langsung menguap. Hal tersebut dapat merusak panci akibat thermal shock. Tindakan yang terbaik adalah membiarkan panci panas tersebut mendingin secara perlahan baru dicuci.

Bukan hanya rumor kemarin yang membuatku marah besar dan kesal sehingga kepribadianku berubah secara drastis hari ini. Nyle mengirimkanku pesan tadi malam, isi pesan itu menyebutkan bahwa ia ingin menemuiku pulang sekolah hari ini di parkiran dekat lapangan.

Nyle pasti mendapatkan ID LINE-ku lewat grup angkatan kelas sepuluh. Aku takut. Sangat takut kalau rumor baru yang menyebar akan merusak rencanaku untuk berteman dengan Nyle. Ketakutanku berubah menjadi amarah yang besar kepada orang-orang di sekitarku.

Marah, karena mereka membuat rumor tidak jelas. Dalam hati aku mengumpat, go get a life! Awalnya rumor tentang diriku berpacaran dengan seseorang membawa kesenangan bagiku. Kupikir rumor ini dapat menjadi langkah awal dalam kisah romansa yang selama ini kuimpikan.

Namun, semesta memang tidak sebaik itu. Ketika aku baru saja senang atas kehadiran satu rumor, ia mengirimkan rumor lagi. Aku cukup kok hanya dengan satu rumor! Sekarang, bukannya senang, aku malah marah dan ketakutan kalau rumor baru ini akan merusak segalanya.

Mimpiku untuk mendapatkan kisah cinta seperti di film-film komedi romantis, bisa saja pupus kalau Nyle memutuskan tidak mau lagi berteman denganku. Padahal Nyle baru saja menerimaku di hari Jumat kemarin, belum juga menjadi teman seutuhnya, kedudukanku sudah terancam saja.

The Rumor TaleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang