1. SHALYA VALERIE ZIBRANO

613 46 4
                                    

WHAT?!”

Suara yang terdengar sedikit nyolot itu memenuhi ruang makan yang hanya diisi oleh 3 orang. Shalya dengan mata melotot dan ekspresi terperangah menatap Zibrano, sang Papah yang sebelumnya mengatakan hal sembrono dengan mudahnya pada dirinya di pagi hari yang cerah dengan sinar matahari yang mulai meninggi di atas langit sana.

Kamu mau ya Papah jodohin sama Zayn?

“Dijodohin?” ucap Shalya dan Shavya kompak dan saling berpandangan satu sama lain.

“Gue? Lo?” ucapnya si kembar berbarengan lagi.

“Pah bisa gak sih kalo pagi tuh otak dibawa nyantai atau dengerin lagu koplo kek sambil minum kopi sambil baca koran aja, gak usah tiba-tiba mau jodohin aku sama Zayn. Salah server, Pahhh,” ujar Shalya dengan nada mengeluh.

“Lo dijodohin sama Zayn Malik, Shal. Bersyukur dongggg. Gue juga mau kali dijodohin sama artis cakep tajir melintir,” sahut Shavya kesemsem membayangkan dirinya menikah dengan salah satu aset negara, Kim Taehyung-imnida.

Zayn Malik, biji mata lo! Zayn orang Nganjuk iye,” balas Shalya.

Shavya melirik pada Zibrano yang sibuk menyesap kopinya. “Beneran Zayn Nganjuk, Pah? Bukan Zayn Malik?”

“Hussh kamu sembarangan ngatain Zayn orang Nganjuk. Anak lanang cakep gitu kok. Pinter banget lagi anaknya. Sering banget menang olimpiade sains sama matematika,” ujar Zibrano sengaja memuji-muji Zayn agar membuka relung hati Shalya yang begitu dalam.

Bukannya merasa kagum, Shalya justru menunjukkan ekspresi mual sambil mendelikkan mata kesal.

“Wihhhhh calon lo idaman banget, Shal. Udahlah terima aja perjodohannya. Kalo lo berdua pacaran, bakalan jadi pasangan cocokable banget dah. Saling melengkapi. Dia pinter, lo bego,” tanggap Shavya dengan riang gembira dengan hati yang tulus.

“Dasar titisan dajjal,” geram Shalya bergumam pelan takutnya jika terdengar Zibrano, dirinya bisa langsung dinikahkan dengan Zayn Nganjuk detik ini juga.

“Gak mau, Pah. Aku gak mau dijodohin sama Zayn,” tolak Shalya terang-terangan.

“Coba kasih tau Papa, alasan kenapa kamu gak mau dijodohin sama Zayn,” pinta Zibrano menatap sang putri sulungnya.

“Karna aku gak suka sama Zayn,” jawab Shalya.

“Alasannya gak suka apa?”

“Ya, karna emang gak suka.”

“Jawaban lebih spesifik?”

“Dia jelek.”

Tuk

Ujung koran yang digulung Zibrano mendarat tepat di kepala Shalya, membuat sang empu merenggut kesal.

“Jangan dibiasain punya mulut menghina fisik orang. Kita gak tau hati manusia kaya gimana,” tegur Zibrano dengan raut serius.

“Ya kan Papa tadi minta jawaban yang spesifik. Yaudah, aku jawab aja aja seyuyur-yuyurnya,” balas Shalya tak mau dipojokkan begitu saja.

“Pah, kasih minum nutrisyar'i aja deh mulutnya Shalya biar islami dikit. Shavya gregetan deh pengen mencabik-cabik bibir Shalya seyuyur-yuyurnya,” cibir Shavya menggerakkan bibirnya mengikuti gerakan bibir Shalya. Tak lupa dengan delikan matanya.

“Sorry gue sukanya adem syar'i bukan nutrisyar'i,” balas Shalya.

“Siapa yang nanya?”

“Gue cuma ngasih tau.”

ShalyaLaskar (Come back to me) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang